Rabu, 28 Juli 2021
Lembaga agama memiliki peranan yang sangat penting dalam kehidupan sosial manusia. Sebagian besar masyarakat di dunia percaya akan adanya tuhan. Di dalam ilmu sosial, agama merupakan lembaga sosial, karena melibatkan pola kepercayaan dan perilaku masyarakat untuk memenuhi kebutuhan dasarnya. Selain itu, agama juga berhubungan dengan praktik-praktik ajaran suci yang membantu masyarakat memahami makna dan tujuan hidup. Lembaga agama memberikan jawaban pasti mengenai persoalan-persoalan yang sering menjadi pertanyaan manusia.
Karena pentingnya lembaga agama dalam lembaga sosial, agama telah lama menjadi bahasan utama dalam ilmu sosiologi. Emile Durkheim sejak lama telah mengamati bahwa setiap masyarakat memiliki kepercayaan tentang hal-hal yang berbau supranatural dan hal-hal menakjubkan di luar logika. Keyakinan dan praktik keagamaan hampir selalu melibatkan hal-hal yang sakral, seperti sesuatu yang tidak dapat diamati oleh indra manusia.
Apakah yang Dimaksud dengan Lembaga Agama?
Definisi atau pengertian lembaga agama adalah sistem keyakinan dan praktik keagamaan dalam masyarakat yang telah dirumuskan dan dibakukan (Emile Durkheim). Lembaga agama mengatur kehidupan dan tingkah laku manusia dalam bersosial.
Pengertian lain lembaga agama adalah organisasi yang dibentuk dengan tujuan memajukan kepentingan hidup beragama dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara, oleh umat beragama. Sedangkan menurut Bruce J, pengertian lembaga agama adalah lembaga yang bertujuan mengatur kehidupan menusia dan beragama.
Unsur-unsur Agama
Agama memiliki unsur-unsur dasar yang telah menjadi kajian beberapa ilmuwan seperti Light, Killer, dan Calhoun (1989). Unsur-unsur agama ada 5, yaitu :
1. Kepercayaan
Setiap agama pasti memiliki kepecayaan seperti percaya kepada Tuhan, nabi-nabi, dan kitab.
2. Simbol
Setiap agama mengenal berbagai lambang atau simbol, baik itu berupa pakaian, ucapan, tulisan maupun tindakan.
3. Praktek
Setiap ajaran agama yang ada memiliki praktek keagamaan seperti sholat, kebaktian, puasa, semedi, dan lain sebagainya.
4. Pemeluk
Agama memiliki sejumlah pemeluk/ pengikut.
5. Pengalaman keagamaan
Setiap pemeluk agama memiliki beberapa bentuk pengalaman keagamaan
Fungsi Lembaga Agama
Secara garis besar, fungsi agama dibagi menjadi dua, yaitu :
1. Fungsi Manifes Lembaga Agama
Menurut Horton dan Hunt (1966:130), fungsi manifes agama adalah sebagai berikut.
a. Sebagai doktrin
b. Sebagai pengatur ritual
c. Penyedia seperangkat norma untuk menentukan peilaku yang sesuai dengan ajaran agama
2. Fungsi Laten Lembaga Agama
Menurut Emile Durkheim (1976), fungsi laten agama adalah dapat meningkatkan keeratan hubungan masyarakat, yaitu melalui fungsi agama untuk menggerakkan dan membantu menjalani hidup melalui komunikasi dengan Tuhan.
Selain itu agama juga berfungsi positif karena memenuhi kebutuhan masyarakat yang secara sukareka menegakkan dan memperkuat perasaan dan ide-ide bersama, yang menjadi ciri-ciri dan inti persatuan agama tersebut.
Dalam kehidupan sehari-hari fungsi lembaga agama antara lain adalah :
- Sebagai pedoman hidup
- Sebagai sumber kebenaran
- Sebagai pengatur tata cara hubungan antara sesama manusia, dan manusia dengan Tuhan
- Sebagai tuntunan prinsip benar dan salah
- Sebagai pedoman pengungkapan perasaan persaudaraan dalam agama yang mewajibkan berbuat baik pada sesama manusia
- Sebagai pedoman keyakinan manusia untuk melakukan perbuatan baik dan selalu disertai dengan keyakinan bahwa perbuatannya merupakan kewajiban dari Tuhan dan perbuatannya tersebut akan mendapatkan pahala, meskipun perbuatannya sekecil apapun
- Sebagai pedoman kebenaran yang pada hakikatnya makhluk hidup di dunia merupakan ciptaan Tuhan
- Sebagai pengungkapan perasaan nilai estetika manusia yang cenderung menyukai keindahan.
- Sebagai pedoman rekreasi dan hiburan. Dalam mencari kepuasan batin melalui rekreasi dan hiburan, haruslah tidak melanggar kaidah-kaidah agama.
Macam-macam Lembaga Agama di Indonesia
Macam-Macam Lembaga Agama di Indonesia diantaranya adalah :
1. Majelis Ulama Indonesia (MUI)
2. Persekutuan Gereja-Gereja Indonesia (PGI)
3. Konferensi Wali Gereja Indonesia (KWI)
4. Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI)
5. Perwakilan Umat Buddha Indonesia (Walubi)
6. Majelis Tinggi Agama Khonghucu Indonesia (Matakin) Maruta Satya Juli 28, 2021 Elebrary Indonesia
Lembaga Agama
Posted by
Maruta Satya on Rabu, 28 Juli 2021
Lembaga agama memiliki peranan yang sangat penting dalam kehidupan sosial manusia. Sebagian besar masyarakat di dunia percaya akan adanya tuhan. Di dalam ilmu sosial, agama merupakan lembaga sosial, karena melibatkan pola kepercayaan dan perilaku masyarakat untuk memenuhi kebutuhan dasarnya. Selain itu, agama juga berhubungan dengan praktik-praktik ajaran suci yang membantu masyarakat memahami makna dan tujuan hidup. Lembaga agama memberikan jawaban pasti mengenai persoalan-persoalan yang sering menjadi pertanyaan manusia.
Karena pentingnya lembaga agama dalam lembaga sosial, agama telah lama menjadi bahasan utama dalam ilmu sosiologi. Emile Durkheim sejak lama telah mengamati bahwa setiap masyarakat memiliki kepercayaan tentang hal-hal yang berbau supranatural dan hal-hal menakjubkan di luar logika. Keyakinan dan praktik keagamaan hampir selalu melibatkan hal-hal yang sakral, seperti sesuatu yang tidak dapat diamati oleh indra manusia.
Apakah yang Dimaksud dengan Lembaga Agama?
Definisi atau pengertian lembaga agama adalah sistem keyakinan dan praktik keagamaan dalam masyarakat yang telah dirumuskan dan dibakukan (Emile Durkheim). Lembaga agama mengatur kehidupan dan tingkah laku manusia dalam bersosial.
Pengertian lain lembaga agama adalah organisasi yang dibentuk dengan tujuan memajukan kepentingan hidup beragama dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara, oleh umat beragama. Sedangkan menurut Bruce J, pengertian lembaga agama adalah lembaga yang bertujuan mengatur kehidupan menusia dan beragama.
Unsur-unsur Agama
Agama memiliki unsur-unsur dasar yang telah menjadi kajian beberapa ilmuwan seperti Light, Killer, dan Calhoun (1989). Unsur-unsur agama ada 5, yaitu :
1. Kepercayaan
Setiap agama pasti memiliki kepecayaan seperti percaya kepada Tuhan, nabi-nabi, dan kitab.
2. Simbol
Setiap agama mengenal berbagai lambang atau simbol, baik itu berupa pakaian, ucapan, tulisan maupun tindakan.
3. Praktek
Setiap ajaran agama yang ada memiliki praktek keagamaan seperti sholat, kebaktian, puasa, semedi, dan lain sebagainya.
4. Pemeluk
Agama memiliki sejumlah pemeluk/ pengikut.
5. Pengalaman keagamaan
Setiap pemeluk agama memiliki beberapa bentuk pengalaman keagamaan
Fungsi Lembaga Agama
Secara garis besar, fungsi agama dibagi menjadi dua, yaitu :
1. Fungsi Manifes Lembaga Agama
Menurut Horton dan Hunt (1966:130), fungsi manifes agama adalah sebagai berikut.
a. Sebagai doktrin
b. Sebagai pengatur ritual
c. Penyedia seperangkat norma untuk menentukan peilaku yang sesuai dengan ajaran agama
2. Fungsi Laten Lembaga Agama
Menurut Emile Durkheim (1976), fungsi laten agama adalah dapat meningkatkan keeratan hubungan masyarakat, yaitu melalui fungsi agama untuk menggerakkan dan membantu menjalani hidup melalui komunikasi dengan Tuhan.
Selain itu agama juga berfungsi positif karena memenuhi kebutuhan masyarakat yang secara sukareka menegakkan dan memperkuat perasaan dan ide-ide bersama, yang menjadi ciri-ciri dan inti persatuan agama tersebut.
Dalam kehidupan sehari-hari fungsi lembaga agama antara lain adalah :
- Sebagai pedoman hidup
- Sebagai sumber kebenaran
- Sebagai pengatur tata cara hubungan antara sesama manusia, dan manusia dengan Tuhan
- Sebagai tuntunan prinsip benar dan salah
- Sebagai pedoman pengungkapan perasaan persaudaraan dalam agama yang mewajibkan berbuat baik pada sesama manusia
- Sebagai pedoman keyakinan manusia untuk melakukan perbuatan baik dan selalu disertai dengan keyakinan bahwa perbuatannya merupakan kewajiban dari Tuhan dan perbuatannya tersebut akan mendapatkan pahala, meskipun perbuatannya sekecil apapun
- Sebagai pedoman kebenaran yang pada hakikatnya makhluk hidup di dunia merupakan ciptaan Tuhan
- Sebagai pengungkapan perasaan nilai estetika manusia yang cenderung menyukai keindahan.
- Sebagai pedoman rekreasi dan hiburan. Dalam mencari kepuasan batin melalui rekreasi dan hiburan, haruslah tidak melanggar kaidah-kaidah agama.
Macam-macam Lembaga Agama di Indonesia
Macam-Macam Lembaga Agama di Indonesia diantaranya adalah :
1. Majelis Ulama Indonesia (MUI)
2. Persekutuan Gereja-Gereja Indonesia (PGI)
3. Konferensi Wali Gereja Indonesia (KWI)
4. Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI)
5. Perwakilan Umat Buddha Indonesia (Walubi)
6. Majelis Tinggi Agama Khonghucu Indonesia (Matakin)
Karena pentingnya lembaga agama dalam lembaga sosial, agama telah lama menjadi bahasan utama dalam ilmu sosiologi. Emile Durkheim sejak lama telah mengamati bahwa setiap masyarakat memiliki kepercayaan tentang hal-hal yang berbau supranatural dan hal-hal menakjubkan di luar logika. Keyakinan dan praktik keagamaan hampir selalu melibatkan hal-hal yang sakral, seperti sesuatu yang tidak dapat diamati oleh indra manusia.
Apakah yang Dimaksud dengan Lembaga Agama?
Definisi atau pengertian lembaga agama adalah sistem keyakinan dan praktik keagamaan dalam masyarakat yang telah dirumuskan dan dibakukan (Emile Durkheim). Lembaga agama mengatur kehidupan dan tingkah laku manusia dalam bersosial.
Pengertian lain lembaga agama adalah organisasi yang dibentuk dengan tujuan memajukan kepentingan hidup beragama dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara, oleh umat beragama. Sedangkan menurut Bruce J, pengertian lembaga agama adalah lembaga yang bertujuan mengatur kehidupan menusia dan beragama.
Unsur-unsur Agama
Agama memiliki unsur-unsur dasar yang telah menjadi kajian beberapa ilmuwan seperti Light, Killer, dan Calhoun (1989). Unsur-unsur agama ada 5, yaitu :
1. Kepercayaan
Setiap agama pasti memiliki kepecayaan seperti percaya kepada Tuhan, nabi-nabi, dan kitab.
2. Simbol
Setiap agama mengenal berbagai lambang atau simbol, baik itu berupa pakaian, ucapan, tulisan maupun tindakan.
3. Praktek
Setiap ajaran agama yang ada memiliki praktek keagamaan seperti sholat, kebaktian, puasa, semedi, dan lain sebagainya.
4. Pemeluk
Agama memiliki sejumlah pemeluk/ pengikut.
5. Pengalaman keagamaan
Setiap pemeluk agama memiliki beberapa bentuk pengalaman keagamaan
Fungsi Lembaga Agama
Secara garis besar, fungsi agama dibagi menjadi dua, yaitu :
1. Fungsi Manifes Lembaga Agama
Menurut Horton dan Hunt (1966:130), fungsi manifes agama adalah sebagai berikut.
a. Sebagai doktrin
b. Sebagai pengatur ritual
c. Penyedia seperangkat norma untuk menentukan peilaku yang sesuai dengan ajaran agama
2. Fungsi Laten Lembaga Agama
Menurut Emile Durkheim (1976), fungsi laten agama adalah dapat meningkatkan keeratan hubungan masyarakat, yaitu melalui fungsi agama untuk menggerakkan dan membantu menjalani hidup melalui komunikasi dengan Tuhan.
Selain itu agama juga berfungsi positif karena memenuhi kebutuhan masyarakat yang secara sukareka menegakkan dan memperkuat perasaan dan ide-ide bersama, yang menjadi ciri-ciri dan inti persatuan agama tersebut.
Dalam kehidupan sehari-hari fungsi lembaga agama antara lain adalah :
- Sebagai pedoman hidup
- Sebagai sumber kebenaran
- Sebagai pengatur tata cara hubungan antara sesama manusia, dan manusia dengan Tuhan
- Sebagai tuntunan prinsip benar dan salah
- Sebagai pedoman pengungkapan perasaan persaudaraan dalam agama yang mewajibkan berbuat baik pada sesama manusia
- Sebagai pedoman keyakinan manusia untuk melakukan perbuatan baik dan selalu disertai dengan keyakinan bahwa perbuatannya merupakan kewajiban dari Tuhan dan perbuatannya tersebut akan mendapatkan pahala, meskipun perbuatannya sekecil apapun
- Sebagai pedoman kebenaran yang pada hakikatnya makhluk hidup di dunia merupakan ciptaan Tuhan
- Sebagai pengungkapan perasaan nilai estetika manusia yang cenderung menyukai keindahan.
- Sebagai pedoman rekreasi dan hiburan. Dalam mencari kepuasan batin melalui rekreasi dan hiburan, haruslah tidak melanggar kaidah-kaidah agama.
Macam-macam Lembaga Agama di Indonesia
Macam-Macam Lembaga Agama di Indonesia diantaranya adalah :
1. Majelis Ulama Indonesia (MUI)
2. Persekutuan Gereja-Gereja Indonesia (PGI)
3. Konferensi Wali Gereja Indonesia (KWI)
4. Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI)
5. Perwakilan Umat Buddha Indonesia (Walubi)
6. Majelis Tinggi Agama Khonghucu Indonesia (Matakin)