Jumat, 23 April 2021
Dinasti Umayyah atau Bani Umayyah adalah sebuah dinasti yang berkuasa di Jazirah Arab dan sekitarnya sejak tahun 661 hingga 750 dan dari 756 sampai 1031. Pemerintahan Dinasti Umayyah yang seringkali disebut sebagai Kekhalifahan Umayyah tersebut memiliki sistem pemerintahan berbentuk mamlakat atau monarki. Kekhalifaan Umayyah didirikan oleh Muawiyah bin Abu Sufyan setelah Hasan bin Ali menyerahkan kepemimpinan umat Islam kepadanya. Perjanjian antara Hasan bin Ali dan Muawiyah bin Abu Sufyan tersebut dibuat pada tahun 41 H (441 M) yang dikenal dengan tahun 'Amul Jama'ah atau tahun kesatuan. Dengan adanya perjanjian tersebut, maka dimulai pula era Kekhalifahan Umayyah.
Para ahli sejarah sepakat bahwa Dinasti Umayyah terbagi menjadi dua periode, yaitu periode Kekhalifahan Damaskus (661-750) dan periode Kekhalifahan Kordoba (756-1031).
Pemerintahan Dinasti Umayyah yang berpusat di Damaskus berlangsung selama 90 tahun. Dalam kurun waktu tersebut, Kekhalifahan Umayyah telah dipimpin 14 orang khalifah. Sedangkan Dinasti Umayyah yang berpusat di Kordoba memiliki umur pemerintahan lebih panjang dengan 8 orang amir dan 6 orang khalifah. Berikut ini adalah daftar khalifah Dinasti Umayyah yang bernah berkuasa.
Periode Kekhalifahan Damaskus
1. Muawiyah bin Abu Sufyan (Muawiyah I), 41-61 H / 661-680 M
2. Yazid bin Muawiyah (Yazid I), 61-64 H / 680-683 M
3. Muawiyah bin Yazid (Muawiyah II), 64-65 H / 683-684 M
4. Marwan bin Al-Hakam (Marwan I), 65-66 H / 684-685 M
5. Abdul Malik bin Marwan, 66-86 H / 685-705 M
6. Al-Walid bin Abdul Malik (Al-Walid I), 86-97 H / 705-715 M
7. Sulaiman bin Abdul Malik, 97-99 H / 715-717 M
8. Umar bin Abdul Aziz (Umar II), 99-102 H / 717-720 M
9. Yazid bin Abdul Malik (Yazid II), 102-106 H / 720-724 M
10. Hisyam bin Abdul Malik, 106-126 H / 724-743 M
11. Al-Walid bin Yazid (Al-Walid II), 126-127 H / 743-744 M
12. Yazid bin Al-Walid (Yazid III), 127 H / 744 M
13. Ibrahim bin Al-Walid, 127 H / 744 M
14. Marwan bin Muhammad (Marwan II), 127-133 H / 744-750 M
Periode Keamiran Kordoba
1. Abdurrahman Ad-Dakhil (Abdurrahman I), 756-788
2. Hisyam bin Abdurrahman (Hisyam I), 788-796
3. Al-Hakam bin Hisyam (Al-Hakam I), 796-822
4. Abdurrahman bin Al-Hakam (Abdurrahman II), 822-852
5. Muhammad bin Abdurrahman (Muhammad I), 852-886
6. Al-Mundhir bin Muhammad, 886-888
7. Abdullah bin Muhammad (Al-Umawi), 888-912
8. Abdurrahman bin Abdullah (Abdurrahman III), 912-929
Periode Kekhalifahan Kordoba
1. Abdurrahman bin Abdullah (Abdurrahman III), 929-961
2. Al-Hakam bin Abdurrahman (Al-Hakam II), 961-976
3. Hisyam bin Al-Hakam (Hisyam II), 976-1008 dikembalikan 1010–1012
4. Muhammad bin Hisyam (Muhammad II),
5. Sulaiman bin Al-Hakam (Sulaiman II), 1008-1009 dikembalikan 1012–1016
6. Abdurrahman bin Muhammad (Abdurrahman IV), 1017
Setelah dibunuhnya Khalifah Abdurrahman IV, tampuk kepemimpinan Dinasti Umayyah di Kordoba dipegang oleh khalifah dari Dinasti Hammudiyah. Enam taun kemudian, Kekhalifahan di Kordoba kembali kepada Dinasti Umayyah.
7. Abdurrahman V, 1023-1024
8. Muhammad bin Abdurrahman (Muhammad III), 1024-1025
9. Hisyam bin Muhammad (Hisyam III), 1026-1031
Khalifah-khalifah Terkenal Dinasti Umayyah
Diantara sekian banyak khalifah dari Dinasti Umayyah, ada empat orang khalifah yang paling terkenal, yaitu Muawiyah I, Marwan I, Umar II, dan Al-Walid I.
Muawiyah I
Muawiyah bin Abu Sufyan adalah pendiri dari Kekhalifahan Umayyah. Dia terkenal karena pemberontakannya kepada kekhalifahan yang resmi saat itu, yaitu kekhalifahan yang dipimpin oleh Khalifah Ali bin Abi Thalib. Tetapi dengan siasat politiknya, akhirnya Muawiyah bisa menjadi khalifah. Langkah-langkah politiknya yang terkenal adalah pemindahan pusat pemerintahan dari Madinah ke Damaskus. Selain itu, perluasan wilayah juga dilakukan di Afrika, Andalusia, Afghanistan, hingga India.
Marwan I
Marwan bin Al-Hakam adalah khalifah keempat dari Bani Umayyah. Dia diangkat menjadi khalifah setelah kematian Muawiyah II. Meski sebagian besar penduduk Jazirah Arab tidak mendukungnya, namun dukungan kuat dari sebagian penduduk Yaman menjadikan posisinya cukup kuat. Meski dianggap sebagai salah satu khalifah besar Bani Umayyah, Marwan I ternyata hanya menjabat selama 9 bulan 18 hari.
Al-Walid I
Al-Walid bin Abdul Malik adalah khalifah Bani Umayyah keenam. Cucu dari Marwan I ini menjabat khalifah setelah kemangkatan ayahnya, Abdul Malik bin Marwan. Kekhalifahan Umayyah mencapai puncak kejayaan pada masa pemerintahannya. Ekspansi wilayahnya mencapai Andalusia, India, Asia Tengah, dan sebagian wilayah Bizantium di utara.
Prestasi khalifah Al-Walid I lainnya adalah memberi perhatian kepada fakir miskin dan yatim piatu. Selain itu dia juga mengubah Basilika St. Yohanes Pembabtis di Damaskus menjadi sebuah masjid. Masjid tersebut kemudian diberi nama Masjid Agung Damaskus atau lebih dikenal dengan nama Masjid Umayyah. Al-Walid I juga memperbaiki dan memperluas Masjid Nabawi di Madiah yang saat itu dipimpin Gubernur Umar bin Abdul Aziz. Meskipun begitu, perluasan Masjid Nabawi tersebut membuat banyak orang mencucurkan air mata karena rumah Rasulullah Shalallahu 'Alaihi wa Salam ikut terkena perluasan tersebut.
Umar II
Umar bin Abdul Aziz adalah khalifah dari Bani Umayyah yang paling terkenal dan dihormati. Kebijakan pemerintahan dan kepribadiannya membuat banyak kalangan menganggapnya sebagai Khalifah ke-5 Khulafaur Rasyidin. Khalifah yang memiliki jalur nasab sampai kepada Umar bin Khattab dari pihak ibu ini memerintah selama 2 tahun 5 bulan 5 hari. Selama kurun waktu yang singkat tersebut Umar II telah berhasil membuat rakyatnya sejahtera. Bahkan disebutkan bahwa saat itu tidak ada rakyat yang layak menerima zakat karena sudah berkecukupan. Maruta Satya April 23, 2021 Elebrary Indonesia
Daftar Khalifah-khalifah Dinasti Umayyah
Posted by
Maruta Satya on Jumat, 23 April 2021
Dinasti Umayyah atau Bani Umayyah adalah sebuah dinasti yang berkuasa di Jazirah Arab dan sekitarnya sejak tahun 661 hingga 750 dan dari 756 sampai 1031. Pemerintahan Dinasti Umayyah yang seringkali disebut sebagai Kekhalifahan Umayyah tersebut memiliki sistem pemerintahan berbentuk mamlakat atau monarki. Kekhalifaan Umayyah didirikan oleh Muawiyah bin Abu Sufyan setelah Hasan bin Ali menyerahkan kepemimpinan umat Islam kepadanya. Perjanjian antara Hasan bin Ali dan Muawiyah bin Abu Sufyan tersebut dibuat pada tahun 41 H (441 M) yang dikenal dengan tahun 'Amul Jama'ah atau tahun kesatuan. Dengan adanya perjanjian tersebut, maka dimulai pula era Kekhalifahan Umayyah.
Khalifah-khalifah Dinasti Umayyah
Para ahli sejarah sepakat bahwa Dinasti Umayyah terbagi menjadi dua periode, yaitu periode Kekhalifahan Damaskus (661-750) dan periode Kekhalifahan Kordoba (756-1031).
Pemerintahan Dinasti Umayyah yang berpusat di Damaskus berlangsung selama 90 tahun. Dalam kurun waktu tersebut, Kekhalifahan Umayyah telah dipimpin 14 orang khalifah. Sedangkan Dinasti Umayyah yang berpusat di Kordoba memiliki umur pemerintahan lebih panjang dengan 8 orang amir dan 6 orang khalifah. Berikut ini adalah daftar khalifah Dinasti Umayyah yang bernah berkuasa.
Periode Kekhalifahan Damaskus
1. Muawiyah bin Abu Sufyan (Muawiyah I), 41-61 H / 661-680 M
2. Yazid bin Muawiyah (Yazid I), 61-64 H / 680-683 M
3. Muawiyah bin Yazid (Muawiyah II), 64-65 H / 683-684 M
4. Marwan bin Al-Hakam (Marwan I), 65-66 H / 684-685 M
5. Abdul Malik bin Marwan, 66-86 H / 685-705 M
6. Al-Walid bin Abdul Malik (Al-Walid I), 86-97 H / 705-715 M
7. Sulaiman bin Abdul Malik, 97-99 H / 715-717 M
8. Umar bin Abdul Aziz (Umar II), 99-102 H / 717-720 M
9. Yazid bin Abdul Malik (Yazid II), 102-106 H / 720-724 M
10. Hisyam bin Abdul Malik, 106-126 H / 724-743 M
11. Al-Walid bin Yazid (Al-Walid II), 126-127 H / 743-744 M
12. Yazid bin Al-Walid (Yazid III), 127 H / 744 M
13. Ibrahim bin Al-Walid, 127 H / 744 M
14. Marwan bin Muhammad (Marwan II), 127-133 H / 744-750 M
Periode Keamiran Kordoba
1. Abdurrahman Ad-Dakhil (Abdurrahman I), 756-788
2. Hisyam bin Abdurrahman (Hisyam I), 788-796
3. Al-Hakam bin Hisyam (Al-Hakam I), 796-822
4. Abdurrahman bin Al-Hakam (Abdurrahman II), 822-852
5. Muhammad bin Abdurrahman (Muhammad I), 852-886
6. Al-Mundhir bin Muhammad, 886-888
7. Abdullah bin Muhammad (Al-Umawi), 888-912
8. Abdurrahman bin Abdullah (Abdurrahman III), 912-929
Periode Kekhalifahan Kordoba
1. Abdurrahman bin Abdullah (Abdurrahman III), 929-961
2. Al-Hakam bin Abdurrahman (Al-Hakam II), 961-976
3. Hisyam bin Al-Hakam (Hisyam II), 976-1008 dikembalikan 1010–1012
4. Muhammad bin Hisyam (Muhammad II),
5. Sulaiman bin Al-Hakam (Sulaiman II), 1008-1009 dikembalikan 1012–1016
6. Abdurrahman bin Muhammad (Abdurrahman IV), 1017
Setelah dibunuhnya Khalifah Abdurrahman IV, tampuk kepemimpinan Dinasti Umayyah di Kordoba dipegang oleh khalifah dari Dinasti Hammudiyah. Enam taun kemudian, Kekhalifahan di Kordoba kembali kepada Dinasti Umayyah.
7. Abdurrahman V, 1023-1024
8. Muhammad bin Abdurrahman (Muhammad III), 1024-1025
9. Hisyam bin Muhammad (Hisyam III), 1026-1031
Khalifah-khalifah Terkenal Dinasti Umayyah
Diantara sekian banyak khalifah dari Dinasti Umayyah, ada empat orang khalifah yang paling terkenal, yaitu Muawiyah I, Marwan I, Umar II, dan Al-Walid I.
Muawiyah I
Muawiyah bin Abu Sufyan adalah pendiri dari Kekhalifahan Umayyah. Dia terkenal karena pemberontakannya kepada kekhalifahan yang resmi saat itu, yaitu kekhalifahan yang dipimpin oleh Khalifah Ali bin Abi Thalib. Tetapi dengan siasat politiknya, akhirnya Muawiyah bisa menjadi khalifah. Langkah-langkah politiknya yang terkenal adalah pemindahan pusat pemerintahan dari Madinah ke Damaskus. Selain itu, perluasan wilayah juga dilakukan di Afrika, Andalusia, Afghanistan, hingga India.
Marwan I
Marwan bin Al-Hakam adalah khalifah keempat dari Bani Umayyah. Dia diangkat menjadi khalifah setelah kematian Muawiyah II. Meski sebagian besar penduduk Jazirah Arab tidak mendukungnya, namun dukungan kuat dari sebagian penduduk Yaman menjadikan posisinya cukup kuat. Meski dianggap sebagai salah satu khalifah besar Bani Umayyah, Marwan I ternyata hanya menjabat selama 9 bulan 18 hari.
Al-Walid I
Al-Walid bin Abdul Malik adalah khalifah Bani Umayyah keenam. Cucu dari Marwan I ini menjabat khalifah setelah kemangkatan ayahnya, Abdul Malik bin Marwan. Kekhalifahan Umayyah mencapai puncak kejayaan pada masa pemerintahannya. Ekspansi wilayahnya mencapai Andalusia, India, Asia Tengah, dan sebagian wilayah Bizantium di utara.
Prestasi khalifah Al-Walid I lainnya adalah memberi perhatian kepada fakir miskin dan yatim piatu. Selain itu dia juga mengubah Basilika St. Yohanes Pembabtis di Damaskus menjadi sebuah masjid. Masjid tersebut kemudian diberi nama Masjid Agung Damaskus atau lebih dikenal dengan nama Masjid Umayyah. Al-Walid I juga memperbaiki dan memperluas Masjid Nabawi di Madiah yang saat itu dipimpin Gubernur Umar bin Abdul Aziz. Meskipun begitu, perluasan Masjid Nabawi tersebut membuat banyak orang mencucurkan air mata karena rumah Rasulullah Shalallahu 'Alaihi wa Salam ikut terkena perluasan tersebut.
Umar II
Umar bin Abdul Aziz adalah khalifah dari Bani Umayyah yang paling terkenal dan dihormati. Kebijakan pemerintahan dan kepribadiannya membuat banyak kalangan menganggapnya sebagai Khalifah ke-5 Khulafaur Rasyidin. Khalifah yang memiliki jalur nasab sampai kepada Umar bin Khattab dari pihak ibu ini memerintah selama 2 tahun 5 bulan 5 hari. Selama kurun waktu yang singkat tersebut Umar II telah berhasil membuat rakyatnya sejahtera. Bahkan disebutkan bahwa saat itu tidak ada rakyat yang layak menerima zakat karena sudah berkecukupan.
Khalifah-khalifah Dinasti Umayyah
Para ahli sejarah sepakat bahwa Dinasti Umayyah terbagi menjadi dua periode, yaitu periode Kekhalifahan Damaskus (661-750) dan periode Kekhalifahan Kordoba (756-1031).
Pemerintahan Dinasti Umayyah yang berpusat di Damaskus berlangsung selama 90 tahun. Dalam kurun waktu tersebut, Kekhalifahan Umayyah telah dipimpin 14 orang khalifah. Sedangkan Dinasti Umayyah yang berpusat di Kordoba memiliki umur pemerintahan lebih panjang dengan 8 orang amir dan 6 orang khalifah. Berikut ini adalah daftar khalifah Dinasti Umayyah yang bernah berkuasa.
Periode Kekhalifahan Damaskus
1. Muawiyah bin Abu Sufyan (Muawiyah I), 41-61 H / 661-680 M
2. Yazid bin Muawiyah (Yazid I), 61-64 H / 680-683 M
3. Muawiyah bin Yazid (Muawiyah II), 64-65 H / 683-684 M
4. Marwan bin Al-Hakam (Marwan I), 65-66 H / 684-685 M
5. Abdul Malik bin Marwan, 66-86 H / 685-705 M
6. Al-Walid bin Abdul Malik (Al-Walid I), 86-97 H / 705-715 M
7. Sulaiman bin Abdul Malik, 97-99 H / 715-717 M
8. Umar bin Abdul Aziz (Umar II), 99-102 H / 717-720 M
9. Yazid bin Abdul Malik (Yazid II), 102-106 H / 720-724 M
10. Hisyam bin Abdul Malik, 106-126 H / 724-743 M
11. Al-Walid bin Yazid (Al-Walid II), 126-127 H / 743-744 M
12. Yazid bin Al-Walid (Yazid III), 127 H / 744 M
13. Ibrahim bin Al-Walid, 127 H / 744 M
14. Marwan bin Muhammad (Marwan II), 127-133 H / 744-750 M
Periode Keamiran Kordoba
1. Abdurrahman Ad-Dakhil (Abdurrahman I), 756-788
2. Hisyam bin Abdurrahman (Hisyam I), 788-796
3. Al-Hakam bin Hisyam (Al-Hakam I), 796-822
4. Abdurrahman bin Al-Hakam (Abdurrahman II), 822-852
5. Muhammad bin Abdurrahman (Muhammad I), 852-886
6. Al-Mundhir bin Muhammad, 886-888
7. Abdullah bin Muhammad (Al-Umawi), 888-912
8. Abdurrahman bin Abdullah (Abdurrahman III), 912-929
Periode Kekhalifahan Kordoba
1. Abdurrahman bin Abdullah (Abdurrahman III), 929-961
2. Al-Hakam bin Abdurrahman (Al-Hakam II), 961-976
3. Hisyam bin Al-Hakam (Hisyam II), 976-1008 dikembalikan 1010–1012
4. Muhammad bin Hisyam (Muhammad II),
5. Sulaiman bin Al-Hakam (Sulaiman II), 1008-1009 dikembalikan 1012–1016
6. Abdurrahman bin Muhammad (Abdurrahman IV), 1017
Setelah dibunuhnya Khalifah Abdurrahman IV, tampuk kepemimpinan Dinasti Umayyah di Kordoba dipegang oleh khalifah dari Dinasti Hammudiyah. Enam taun kemudian, Kekhalifahan di Kordoba kembali kepada Dinasti Umayyah.
7. Abdurrahman V, 1023-1024
8. Muhammad bin Abdurrahman (Muhammad III), 1024-1025
9. Hisyam bin Muhammad (Hisyam III), 1026-1031
Khalifah-khalifah Terkenal Dinasti Umayyah
Diantara sekian banyak khalifah dari Dinasti Umayyah, ada empat orang khalifah yang paling terkenal, yaitu Muawiyah I, Marwan I, Umar II, dan Al-Walid I.
Muawiyah I
Muawiyah bin Abu Sufyan adalah pendiri dari Kekhalifahan Umayyah. Dia terkenal karena pemberontakannya kepada kekhalifahan yang resmi saat itu, yaitu kekhalifahan yang dipimpin oleh Khalifah Ali bin Abi Thalib. Tetapi dengan siasat politiknya, akhirnya Muawiyah bisa menjadi khalifah. Langkah-langkah politiknya yang terkenal adalah pemindahan pusat pemerintahan dari Madinah ke Damaskus. Selain itu, perluasan wilayah juga dilakukan di Afrika, Andalusia, Afghanistan, hingga India.
Marwan I
Marwan bin Al-Hakam adalah khalifah keempat dari Bani Umayyah. Dia diangkat menjadi khalifah setelah kematian Muawiyah II. Meski sebagian besar penduduk Jazirah Arab tidak mendukungnya, namun dukungan kuat dari sebagian penduduk Yaman menjadikan posisinya cukup kuat. Meski dianggap sebagai salah satu khalifah besar Bani Umayyah, Marwan I ternyata hanya menjabat selama 9 bulan 18 hari.
Al-Walid I
Al-Walid bin Abdul Malik adalah khalifah Bani Umayyah keenam. Cucu dari Marwan I ini menjabat khalifah setelah kemangkatan ayahnya, Abdul Malik bin Marwan. Kekhalifahan Umayyah mencapai puncak kejayaan pada masa pemerintahannya. Ekspansi wilayahnya mencapai Andalusia, India, Asia Tengah, dan sebagian wilayah Bizantium di utara.
Prestasi khalifah Al-Walid I lainnya adalah memberi perhatian kepada fakir miskin dan yatim piatu. Selain itu dia juga mengubah Basilika St. Yohanes Pembabtis di Damaskus menjadi sebuah masjid. Masjid tersebut kemudian diberi nama Masjid Agung Damaskus atau lebih dikenal dengan nama Masjid Umayyah. Al-Walid I juga memperbaiki dan memperluas Masjid Nabawi di Madiah yang saat itu dipimpin Gubernur Umar bin Abdul Aziz. Meskipun begitu, perluasan Masjid Nabawi tersebut membuat banyak orang mencucurkan air mata karena rumah Rasulullah Shalallahu 'Alaihi wa Salam ikut terkena perluasan tersebut.
Umar II
Umar bin Abdul Aziz adalah khalifah dari Bani Umayyah yang paling terkenal dan dihormati. Kebijakan pemerintahan dan kepribadiannya membuat banyak kalangan menganggapnya sebagai Khalifah ke-5 Khulafaur Rasyidin. Khalifah yang memiliki jalur nasab sampai kepada Umar bin Khattab dari pihak ibu ini memerintah selama 2 tahun 5 bulan 5 hari. Selama kurun waktu yang singkat tersebut Umar II telah berhasil membuat rakyatnya sejahtera. Bahkan disebutkan bahwa saat itu tidak ada rakyat yang layak menerima zakat karena sudah berkecukupan.