Rabu, 21 April 2021
Brahma atau Dewa Brahma adalah salah satu dari tiga dewa utama atau Tri Murti dalam mitologi Hindu. Dua dewa lain diantara Tri Murti adalah Wisnu dan Siwa. Meski dalam beberapa kisah Brahma dianggap sangat penting, tetapi pada kenyataannya sedikit sekali pemujaan terhadap Brahma. Hingga kini hanya ada dua kuil yang dikhususkan untuk memuja Brahma di India. Hal ini sangat jauh berbeda dengan keberadaan jumlah kuil-kuil pemujaan bagi dewa-dewa maupun dewi-dewi lain.
Kelahiran Dewa Brahma
Berdasarkan naskah-naskah kuno di India, ada beberapa versi kisah tentang asal-usul dewa Brahma dalam mitologi Hindu. Menurut Purana, dewa Brahma lahir sendiri dari sebuah bunga teratai (lotus) yang tumbuh dari pusar dewa Wisnu pada awal alam semesta tercipta. Oleh karena itulah dewa Brahma sering disebut sebagai Nabhija yang artinya terlahir dari pusar.
Dalam kisah lain disebutkan bahwa dewa Brahma lahir dari sebuah telur emas. Telur emas tersebut berasal dari sebuah benih yang berada di dalam air. Oleh karena itu, dewa Brahma juga disebut dengan Hiranyagarbha yang berarti 'telur emas' dan Kanja yang artinya adalah 'terlahir dari air'.
Berbeda dengan dua kisah sebelumnya, dalam Satapatha Brahmana disebutkan bahwa asal-usul dewa Brahma adalah dari bertemunya pemujaan dengan api. Sedangkan dalam Upanishad dewa Brahma dianggap identik dengan Prajapati karena sifat-sifat yang ada pada Prajapati juga disematkan kepada dewa Brahma.
Keluarga Dewa Brahma
Seperti dalam mitologi lain, dewa-dewi dalam mitologi Hindu juga memiliki keluarga, tak terkecuali dewa Brahma. Berikut ini adalah anggota keluarga dewa Brahma.
Istri-istri
Menurut mitologi Hindu, dewa Brahma memiliki Istri atau Sakti bernama Saraswati. Selain itu dewa Brahma juga memiliki istri lain bernama Gayatri yang sering disebut sebagai Savitri atau Vedamata (Ibu Weda).
Anak-anak
Dalam literatur India kuno, disebutkan bahwa awalnya dewa Brahma memiliki empat orang anak yang sering disebut sebagai Catur Kumara atau Catursana. Empat anak tersebut bernama Sanaka, Sanatana, Sanandana, Sanatkumara. Namun keempat anak tersebut menolak perintah dewa Brahma untuk berkembangbiak. Mereka bahkan hidup selibat menjadi resi dan mengabdi kepada dewa Wisnu.
Setelah rencana pertama tidak berjalan baik, dewa Brahma kemudian memiliki anak-anak lagi yang berjumlah sepuluh orang yang disebut sebagai Para Prajapati. Mereka adalah Marichi, Prachethasa, Pulatsya, Angiras, Vasistha, Pulaha, Bhrigu, Kratu, Narada Muni, dan Atri. Anak-anak dewa Brahma tersebut tidak keluar dari badan dewa Brahma melainkan dari pikiran. Oleh karena itu mereka juga disebut sebagai Manas Putra yang berarti 'Anak-anak Brahma yang keluar dari Pikiran'.
Dalam mitologi Hindu, dewa Brahma juga memiliki seorang putri yang memiliki kemampuan untuk merubah wujudnya dengan ratusan rupa. Putri tersebut bernama Satarupa. Dia dikenal sebagai wanita pertama yang diciptakan dewa Brahma.
Dewa Brahma Jarang Dipuja
Jika dibandingkan dengan dewa-dewi lain dalam mitologi hindu, dewa Brahma adalah dewa yang sangat jarang dipuja. Hal ini dipercaya sebagai akibat dari kutukan dewa Siwa. Ketika dewa Brahma menciptakan Satarupa yang sangat cantik jelita, ia jatuh cinta kepada putrinya tersebut. Kemana pun Satarupa pergi, dewa Brahma selalu memperhatikan. Untuk menghindari dari memutar badan, dewa Brahma pun kemudian menciptakan kepala ke empat penjuru mata angin. Tidak hanya itu, kepala ke-lima dewa Brahma juga muncul dari ubun-ubun. Pada saat itu dewa Siwa datang dan memotong kepala dewa Brahma tersebut dan mengutuk bahwa dewa Brahma tidak akan dipuja lagi setelah kejadian itu. Sebagai wujud penyesalan, sejak saat itu dewa Brahma membaca Weda dari keempat mulutnya.
Wujud Dewa Brahma
Menurut mitologi Hindu, dewa Brahma digambarkan sebagai dewa berwajah tua dengan janggut putih, memiliki empat kepala, dan empat tangan. Tidak seperti dewa-dewi dalam mitologi Hindu yang lain, dewa Brahma tidak memegang senjata di tangannya. Keempat tangan dewa Brahma masing-masing memegang Weda, Kamandalu (pot air), Aksamala (tasbih), dan bunga teratai.
Dewa Brahma juga sering digambarkan duduk atau berdiri di atas sebuah teratai berwarna merah yang melambangkan dunia. Sedangkan dalam beberapa seni dewa Brahma juga digambarkan duduk maupun berdiri diatas wahananya yang berupa seekor angsa putih.
Source :
1. Hindufaqs.com
2. Wikipedia.org
3. Britannica.com
4. BBC.co.uk
5. Vedicfeed.com Maruta Satya April 21, 2021 Elebrary Indonesia
Brahma (Mitologi Hindu)
Posted by
Maruta Satya on Rabu, 21 April 2021
Brahma atau Dewa Brahma adalah salah satu dari tiga dewa utama atau Tri Murti dalam mitologi Hindu. Dua dewa lain diantara Tri Murti adalah Wisnu dan Siwa. Meski dalam beberapa kisah Brahma dianggap sangat penting, tetapi pada kenyataannya sedikit sekali pemujaan terhadap Brahma. Hingga kini hanya ada dua kuil yang dikhususkan untuk memuja Brahma di India. Hal ini sangat jauh berbeda dengan keberadaan jumlah kuil-kuil pemujaan bagi dewa-dewa maupun dewi-dewi lain.
Brahma merupakan dewa yang muncul pada awal masa dan dianggap sebagai dewa pencipta dalam mitologi Hindu. Namanya memiliki arti : 'yang tumbuh', 'yang bertambah besar', 'yang meluap dari dirinya', 'berevolusi', dan 'berkembang'.
Kelahiran Dewa Brahma
Berdasarkan naskah-naskah kuno di India, ada beberapa versi kisah tentang asal-usul dewa Brahma dalam mitologi Hindu. Menurut Purana, dewa Brahma lahir sendiri dari sebuah bunga teratai (lotus) yang tumbuh dari pusar dewa Wisnu pada awal alam semesta tercipta. Oleh karena itulah dewa Brahma sering disebut sebagai Nabhija yang artinya terlahir dari pusar.
Dalam kisah lain disebutkan bahwa dewa Brahma lahir dari sebuah telur emas. Telur emas tersebut berasal dari sebuah benih yang berada di dalam air. Oleh karena itu, dewa Brahma juga disebut dengan Hiranyagarbha yang berarti 'telur emas' dan Kanja yang artinya adalah 'terlahir dari air'.
Berbeda dengan dua kisah sebelumnya, dalam Satapatha Brahmana disebutkan bahwa asal-usul dewa Brahma adalah dari bertemunya pemujaan dengan api. Sedangkan dalam Upanishad dewa Brahma dianggap identik dengan Prajapati karena sifat-sifat yang ada pada Prajapati juga disematkan kepada dewa Brahma.
Keluarga Dewa Brahma
Seperti dalam mitologi lain, dewa-dewi dalam mitologi Hindu juga memiliki keluarga, tak terkecuali dewa Brahma. Berikut ini adalah anggota keluarga dewa Brahma.
Istri-istri
Menurut mitologi Hindu, dewa Brahma memiliki Istri atau Sakti bernama Saraswati. Selain itu dewa Brahma juga memiliki istri lain bernama Gayatri yang sering disebut sebagai Savitri atau Vedamata (Ibu Weda).
Anak-anak
Dalam literatur India kuno, disebutkan bahwa awalnya dewa Brahma memiliki empat orang anak yang sering disebut sebagai Catur Kumara atau Catursana. Empat anak tersebut bernama Sanaka, Sanatana, Sanandana, Sanatkumara. Namun keempat anak tersebut menolak perintah dewa Brahma untuk berkembangbiak. Mereka bahkan hidup selibat menjadi resi dan mengabdi kepada dewa Wisnu.
Setelah rencana pertama tidak berjalan baik, dewa Brahma kemudian memiliki anak-anak lagi yang berjumlah sepuluh orang yang disebut sebagai Para Prajapati. Mereka adalah Marichi, Prachethasa, Pulatsya, Angiras, Vasistha, Pulaha, Bhrigu, Kratu, Narada Muni, dan Atri. Anak-anak dewa Brahma tersebut tidak keluar dari badan dewa Brahma melainkan dari pikiran. Oleh karena itu mereka juga disebut sebagai Manas Putra yang berarti 'Anak-anak Brahma yang keluar dari Pikiran'.
Dalam mitologi Hindu, dewa Brahma juga memiliki seorang putri yang memiliki kemampuan untuk merubah wujudnya dengan ratusan rupa. Putri tersebut bernama Satarupa. Dia dikenal sebagai wanita pertama yang diciptakan dewa Brahma.
Dewa Brahma Jarang Dipuja
Jika dibandingkan dengan dewa-dewi lain dalam mitologi hindu, dewa Brahma adalah dewa yang sangat jarang dipuja. Hal ini dipercaya sebagai akibat dari kutukan dewa Siwa. Ketika dewa Brahma menciptakan Satarupa yang sangat cantik jelita, ia jatuh cinta kepada putrinya tersebut. Kemana pun Satarupa pergi, dewa Brahma selalu memperhatikan. Untuk menghindari dari memutar badan, dewa Brahma pun kemudian menciptakan kepala ke empat penjuru mata angin. Tidak hanya itu, kepala ke-lima dewa Brahma juga muncul dari ubun-ubun. Pada saat itu dewa Siwa datang dan memotong kepala dewa Brahma tersebut dan mengutuk bahwa dewa Brahma tidak akan dipuja lagi setelah kejadian itu. Sebagai wujud penyesalan, sejak saat itu dewa Brahma membaca Weda dari keempat mulutnya.
Wujud Dewa Brahma
Menurut mitologi Hindu, dewa Brahma digambarkan sebagai dewa berwajah tua dengan janggut putih, memiliki empat kepala, dan empat tangan. Tidak seperti dewa-dewi dalam mitologi Hindu yang lain, dewa Brahma tidak memegang senjata di tangannya. Keempat tangan dewa Brahma masing-masing memegang Weda, Kamandalu (pot air), Aksamala (tasbih), dan bunga teratai.
Dewa Brahma juga sering digambarkan duduk atau berdiri di atas sebuah teratai berwarna merah yang melambangkan dunia. Sedangkan dalam beberapa seni dewa Brahma juga digambarkan duduk maupun berdiri diatas wahananya yang berupa seekor angsa putih.
Source :
1. Hindufaqs.com
2. Wikipedia.org
3. Britannica.com
4. BBC.co.uk
5. Vedicfeed.com
Brahma merupakan dewa yang muncul pada awal masa dan dianggap sebagai dewa pencipta dalam mitologi Hindu. Namanya memiliki arti : 'yang tumbuh', 'yang bertambah besar', 'yang meluap dari dirinya', 'berevolusi', dan 'berkembang'.
Kelahiran Dewa Brahma
Berdasarkan naskah-naskah kuno di India, ada beberapa versi kisah tentang asal-usul dewa Brahma dalam mitologi Hindu. Menurut Purana, dewa Brahma lahir sendiri dari sebuah bunga teratai (lotus) yang tumbuh dari pusar dewa Wisnu pada awal alam semesta tercipta. Oleh karena itulah dewa Brahma sering disebut sebagai Nabhija yang artinya terlahir dari pusar.
Dalam kisah lain disebutkan bahwa dewa Brahma lahir dari sebuah telur emas. Telur emas tersebut berasal dari sebuah benih yang berada di dalam air. Oleh karena itu, dewa Brahma juga disebut dengan Hiranyagarbha yang berarti 'telur emas' dan Kanja yang artinya adalah 'terlahir dari air'.
Berbeda dengan dua kisah sebelumnya, dalam Satapatha Brahmana disebutkan bahwa asal-usul dewa Brahma adalah dari bertemunya pemujaan dengan api. Sedangkan dalam Upanishad dewa Brahma dianggap identik dengan Prajapati karena sifat-sifat yang ada pada Prajapati juga disematkan kepada dewa Brahma.
Keluarga Dewa Brahma
Seperti dalam mitologi lain, dewa-dewi dalam mitologi Hindu juga memiliki keluarga, tak terkecuali dewa Brahma. Berikut ini adalah anggota keluarga dewa Brahma.
Istri-istri
Menurut mitologi Hindu, dewa Brahma memiliki Istri atau Sakti bernama Saraswati. Selain itu dewa Brahma juga memiliki istri lain bernama Gayatri yang sering disebut sebagai Savitri atau Vedamata (Ibu Weda).
Anak-anak
Dalam literatur India kuno, disebutkan bahwa awalnya dewa Brahma memiliki empat orang anak yang sering disebut sebagai Catur Kumara atau Catursana. Empat anak tersebut bernama Sanaka, Sanatana, Sanandana, Sanatkumara. Namun keempat anak tersebut menolak perintah dewa Brahma untuk berkembangbiak. Mereka bahkan hidup selibat menjadi resi dan mengabdi kepada dewa Wisnu.
Setelah rencana pertama tidak berjalan baik, dewa Brahma kemudian memiliki anak-anak lagi yang berjumlah sepuluh orang yang disebut sebagai Para Prajapati. Mereka adalah Marichi, Prachethasa, Pulatsya, Angiras, Vasistha, Pulaha, Bhrigu, Kratu, Narada Muni, dan Atri. Anak-anak dewa Brahma tersebut tidak keluar dari badan dewa Brahma melainkan dari pikiran. Oleh karena itu mereka juga disebut sebagai Manas Putra yang berarti 'Anak-anak Brahma yang keluar dari Pikiran'.
Dalam mitologi Hindu, dewa Brahma juga memiliki seorang putri yang memiliki kemampuan untuk merubah wujudnya dengan ratusan rupa. Putri tersebut bernama Satarupa. Dia dikenal sebagai wanita pertama yang diciptakan dewa Brahma.
Dewa Brahma Jarang Dipuja
Jika dibandingkan dengan dewa-dewi lain dalam mitologi hindu, dewa Brahma adalah dewa yang sangat jarang dipuja. Hal ini dipercaya sebagai akibat dari kutukan dewa Siwa. Ketika dewa Brahma menciptakan Satarupa yang sangat cantik jelita, ia jatuh cinta kepada putrinya tersebut. Kemana pun Satarupa pergi, dewa Brahma selalu memperhatikan. Untuk menghindari dari memutar badan, dewa Brahma pun kemudian menciptakan kepala ke empat penjuru mata angin. Tidak hanya itu, kepala ke-lima dewa Brahma juga muncul dari ubun-ubun. Pada saat itu dewa Siwa datang dan memotong kepala dewa Brahma tersebut dan mengutuk bahwa dewa Brahma tidak akan dipuja lagi setelah kejadian itu. Sebagai wujud penyesalan, sejak saat itu dewa Brahma membaca Weda dari keempat mulutnya.
Wujud Dewa Brahma
Menurut mitologi Hindu, dewa Brahma digambarkan sebagai dewa berwajah tua dengan janggut putih, memiliki empat kepala, dan empat tangan. Tidak seperti dewa-dewi dalam mitologi Hindu yang lain, dewa Brahma tidak memegang senjata di tangannya. Keempat tangan dewa Brahma masing-masing memegang Weda, Kamandalu (pot air), Aksamala (tasbih), dan bunga teratai.
Dewa Brahma juga sering digambarkan duduk atau berdiri di atas sebuah teratai berwarna merah yang melambangkan dunia. Sedangkan dalam beberapa seni dewa Brahma juga digambarkan duduk maupun berdiri diatas wahananya yang berupa seekor angsa putih.
Source :
1. Hindufaqs.com
2. Wikipedia.org
3. Britannica.com
4. BBC.co.uk
5. Vedicfeed.com