Rabu, 09 Januari 2019
Peningkatan produksi padi di area persawahan seringkali mendapatkan hambatan dan gangguan oleh beberapa hal. Faktor-faktor abiotis yang menghambat produksi padi misalnya adalah kendala-kendala teknis seperti sistem irigasi dan peralatan pertanian. Sedangkan faktor biotis yang mempengaruhi adalah gangguan dari hama dan penyakit padi.
1. Hawar daun bakteri (Bacterial leaf blight)
Hawar daun bakteri adalah penyakit padi yang sangat berbahaya. Dalam serangan tinggi, penyakit padi ini mampu menurunkan hasil panen hingga mencapai 36%. Biasanya serangan penyakit padi jenis ini terjadi pada saat musim hujan atau musim kemarau yang basah. Lahan sawah yang tergenang air serta pemupukan N dengan kadar tinggi juga berpengaruh besar terhadap peningkatan serangan penyakit ini.
Penyakit padi jenis ini menghasilkan dua gejala khas, yaitu kresek dan hawar. Kresek merupakan gejala penyakit pada tanaman padi yang berumur kurang dari 30 hari. Gejala yang dapat dikenali adalah ketika daun-daun padi berubah warna menjadi hijau kelabu, melipat, dan menggulung. Jika kondisi tanaman sudha parah, seluruh daunnya akan menggulung, layu, dan mati. Sedangkan hawar adalah gejala penyakit padi yang biasanya dijumpai ketika tanaman telah mencapai fase anakan hingga fase pemasakan. Gejalanya diawali dengan timbulnya bercak abu-abu kekuningan pada tepi daun. Selanjutnya, gejala akan meluas dan membentuk hawar yang mengakibatkan daun padi mengering.
2. Bakteri daun bergaris (Bacterial leaf streak)
Penyakit padi ini biasanya akan menjangkit pada bagian helai daun saja. Gejala yang dapat dikenali adalah adanya bercak sempit berwarna hijau gelap yang selanjutnya akan membesar, berwarna kuning, dan pembuluh daun akan tembus cahaya. Bakteri daun bergaris kemudian akan berkembang hingga membuat bercak pada daun semakin membesar dan berubah warna menjadi coklat. Pada varietas yang rentan terhadap penyakit padi jenis ini, tanaman akan mengering dan mati.
3. Blas (Blast)
Blas awalnya adalah penyakit padi yang hanya dijumpai pada padi gogo saja, tetapi kini juga banyak ditemukan menyerang padi sawah beririgasi. Penyebab penyakit padi ini adalah jamur pathogen Pyricularia grisae. Gejala yang ditimbulkan blas adalah blas daun dan blas leher. Blas daun adalah bercak coklat kehitaman berbentuk belah ketupat dengan pusat bercak berwarna putih. Sedangkan blas leher adalah penyakit padi berupa bercak coklat kehitaman pada pangkal leher yang menyebabkan leher malai tidak mampu menopang malai dan patah.
4. Hawar pelepah (Sheath blight)
Hawar pelepah adalah penyakit padi perusak pelepah. Penyakit padi satu ini menyebabkan padi mudah rebah sehingga akan mempengaruhi pertumbuhan tanaman dan hasil panen. Gejala awalnya berupa bercak berbentuk oval atau bulat berwarna putih pucat pada pelepah padi. Penyebab penyakit padi hawar pelepah adalah jamur Rhizoctonia solani.
5. Busuk batang (Stem rot)
Penyakit padi busuk batang merupakan penyakit yang menyerang bagian kanopi sehingga padi akan mudah rebah. Penyakit akibat jamur Magnaporthe salvinii dan Helminthosporium sigmoideum ini memiliki gejala awal bercak kehitaman pada sisi luar pelepah daun. Bercak tersebut kemudian akan membesar dan ketika cendawan menembus batang, padi akan menjadi lemah dan kemudian rebah.
6. Busuk pelapah (Sheath rot)
Penyakit padi busuk pelepah akan menginfeksi pelepah daun paling atas yang menutupi malai saat akhir fase pengisian. Gejala akibat penyakit padi busuk pelepah dapat dikenali dari munculnya noda bulat memanjang berwarna abu-abu di bagian tengah dan coklat di bagian pinggir.
7. Bercak coklat (Brown spot)
Bercak coklat merupakan jenis penyakit padi yang disebabkan oleh jamur Helmintosporium oryzae. Penyakit ini dapat menyebabkan penurunan kualitas gabah dan kematian pada tanaman muda. Pada tanaman padi dengan drainase yang buruk, penyakit padi bercak coklat akan lebih berbahaya. Sedangkan pada lahan subur dengan drainase yang baik, bercak coklat jarang sekali ditemui. Gejala yang mudah dikenali dari penyakit padi ini adalah munculnya bercak berwarna coklat berbentuk oval sebesar biji wijen pada permukaan daun, pelepah, ataupun pada gabah.
8. Bercak cercospora (Narrow brown leaf spot)
Seperti namanya, penyakit padi penyebab kerusakan parah pada budidaya padi ini disebabkan oleh jamur Cercospora oryzae. Gejala dapat dikenali dari munculnya warna coklat lurus sempit pada helaian daun.
9. Hawar daun jingga (Red stripe)
Dikenal juga dengan Red stripe, penyakit padi satu ini merupakan penyakit yang tergolong baru. Umumnya, hawar daun jingga menyerang daun padi dengan gejala awal muncul titik kecilberbentuk lurus berwarna jingga pada helaian daun. Akibat dari serangan penyakit padi jenis ini, gabah tidak terisi penuh bahkan hampa atau tidak terisi sama sekali.
Tungro merupakan penyakit padi dengan efek yang sangat merusak, khususnya jika padi sudah terinfeksi sejak awal pertumbuhan. Padi yang terkena serangan tungro akan menguning daunnya dan mengerdil.
11. Kerdil rumput (Grassy stunt)
Penyakit kerdil rumput yang menginfeksi padi akan membuat tanaman padi tumbuh kerdil hingga terlihat seperti rumput. Daun padi menjadi pendek, kaku, sempit, dan berwarna hijau pucat. Penyakit ini ditularkan oleh hama wereng coklat.
12. Kerdil hampa (Ragged stunt)
Seperti halnya kerdil rumput, kerdil hampa juga disebabkan oleh virus yang dibawa oleh hama wereng coklat. Gejala yang dapat diketahui jika penyakit padi ini menginfeksi adalah ketika daun padi menjadi bergerigi dan melintir. Biasanya daun akan berubah warna menjadi hijau tua. Maruta Satya Januari 09, 2019 Elebrary Indonesia
Jenis-jenis Penyakit pada Tanaman Padi
Posted by
Maruta Satya on Rabu, 09 Januari 2019
Peningkatan produksi padi di area persawahan seringkali mendapatkan hambatan dan gangguan oleh beberapa hal. Faktor-faktor abiotis yang menghambat produksi padi misalnya adalah kendala-kendala teknis seperti sistem irigasi dan peralatan pertanian. Sedangkan faktor biotis yang mempengaruhi adalah gangguan dari hama dan penyakit padi.
Penyakit yang menyerang tanaman padi seringkali memberi pengaruh yang signifikan terhadap hasil panen. Beberapa kasus telah menunjukkan bahwa penyakit pada tanaman padi bisa mengakibatkan gagal panen dan kelaparan. Hal ini tentu saja memberikan dampak negatif bagi petani pada khususnya serta masyarakat pada umumnya. Penanggulangan penyakit telah banyak dilakukan dengan berbagai cara seperti penggunaan varietas tahan penyakit, pengolahan tanah, pemberian bahan organik, serta penggunaan pestisida. Beberapa penyakit yang sering menyerang budidaya tanaman padi adalah sebagai berikut.
1. Hawar daun bakteri (Bacterial leaf blight)
Hawar daun bakteri adalah penyakit padi yang sangat berbahaya. Dalam serangan tinggi, penyakit padi ini mampu menurunkan hasil panen hingga mencapai 36%. Biasanya serangan penyakit padi jenis ini terjadi pada saat musim hujan atau musim kemarau yang basah. Lahan sawah yang tergenang air serta pemupukan N dengan kadar tinggi juga berpengaruh besar terhadap peningkatan serangan penyakit ini.
Penyakit padi jenis ini menghasilkan dua gejala khas, yaitu kresek dan hawar. Kresek merupakan gejala penyakit pada tanaman padi yang berumur kurang dari 30 hari. Gejala yang dapat dikenali adalah ketika daun-daun padi berubah warna menjadi hijau kelabu, melipat, dan menggulung. Jika kondisi tanaman sudha parah, seluruh daunnya akan menggulung, layu, dan mati. Sedangkan hawar adalah gejala penyakit padi yang biasanya dijumpai ketika tanaman telah mencapai fase anakan hingga fase pemasakan. Gejalanya diawali dengan timbulnya bercak abu-abu kekuningan pada tepi daun. Selanjutnya, gejala akan meluas dan membentuk hawar yang mengakibatkan daun padi mengering.
2. Bakteri daun bergaris (Bacterial leaf streak)
Penyakit padi ini biasanya akan menjangkit pada bagian helai daun saja. Gejala yang dapat dikenali adalah adanya bercak sempit berwarna hijau gelap yang selanjutnya akan membesar, berwarna kuning, dan pembuluh daun akan tembus cahaya. Bakteri daun bergaris kemudian akan berkembang hingga membuat bercak pada daun semakin membesar dan berubah warna menjadi coklat. Pada varietas yang rentan terhadap penyakit padi jenis ini, tanaman akan mengering dan mati.
3. Blas (Blast)
Blas awalnya adalah penyakit padi yang hanya dijumpai pada padi gogo saja, tetapi kini juga banyak ditemukan menyerang padi sawah beririgasi. Penyebab penyakit padi ini adalah jamur pathogen Pyricularia grisae. Gejala yang ditimbulkan blas adalah blas daun dan blas leher. Blas daun adalah bercak coklat kehitaman berbentuk belah ketupat dengan pusat bercak berwarna putih. Sedangkan blas leher adalah penyakit padi berupa bercak coklat kehitaman pada pangkal leher yang menyebabkan leher malai tidak mampu menopang malai dan patah.
4. Hawar pelepah (Sheath blight)
Hawar pelepah adalah penyakit padi perusak pelepah. Penyakit padi satu ini menyebabkan padi mudah rebah sehingga akan mempengaruhi pertumbuhan tanaman dan hasil panen. Gejala awalnya berupa bercak berbentuk oval atau bulat berwarna putih pucat pada pelepah padi. Penyebab penyakit padi hawar pelepah adalah jamur Rhizoctonia solani.
5. Busuk batang (Stem rot)
Penyakit padi busuk batang merupakan penyakit yang menyerang bagian kanopi sehingga padi akan mudah rebah. Penyakit akibat jamur Magnaporthe salvinii dan Helminthosporium sigmoideum ini memiliki gejala awal bercak kehitaman pada sisi luar pelepah daun. Bercak tersebut kemudian akan membesar dan ketika cendawan menembus batang, padi akan menjadi lemah dan kemudian rebah.
6. Busuk pelapah (Sheath rot)
Penyakit padi busuk pelepah akan menginfeksi pelepah daun paling atas yang menutupi malai saat akhir fase pengisian. Gejala akibat penyakit padi busuk pelepah dapat dikenali dari munculnya noda bulat memanjang berwarna abu-abu di bagian tengah dan coklat di bagian pinggir.
7. Bercak coklat (Brown spot)
Bercak coklat merupakan jenis penyakit padi yang disebabkan oleh jamur Helmintosporium oryzae. Penyakit ini dapat menyebabkan penurunan kualitas gabah dan kematian pada tanaman muda. Pada tanaman padi dengan drainase yang buruk, penyakit padi bercak coklat akan lebih berbahaya. Sedangkan pada lahan subur dengan drainase yang baik, bercak coklat jarang sekali ditemui. Gejala yang mudah dikenali dari penyakit padi ini adalah munculnya bercak berwarna coklat berbentuk oval sebesar biji wijen pada permukaan daun, pelepah, ataupun pada gabah.
8. Bercak cercospora (Narrow brown leaf spot)
Seperti namanya, penyakit padi penyebab kerusakan parah pada budidaya padi ini disebabkan oleh jamur Cercospora oryzae. Gejala dapat dikenali dari munculnya warna coklat lurus sempit pada helaian daun.
9. Hawar daun jingga (Red stripe)
Dikenal juga dengan Red stripe, penyakit padi satu ini merupakan penyakit yang tergolong baru. Umumnya, hawar daun jingga menyerang daun padi dengan gejala awal muncul titik kecilberbentuk lurus berwarna jingga pada helaian daun. Akibat dari serangan penyakit padi jenis ini, gabah tidak terisi penuh bahkan hampa atau tidak terisi sama sekali.
10. Tungro
Tungro merupakan penyakit padi dengan efek yang sangat merusak, khususnya jika padi sudah terinfeksi sejak awal pertumbuhan. Padi yang terkena serangan tungro akan menguning daunnya dan mengerdil.
11. Kerdil rumput (Grassy stunt)
Penyakit kerdil rumput yang menginfeksi padi akan membuat tanaman padi tumbuh kerdil hingga terlihat seperti rumput. Daun padi menjadi pendek, kaku, sempit, dan berwarna hijau pucat. Penyakit ini ditularkan oleh hama wereng coklat.
12. Kerdil hampa (Ragged stunt)
Seperti halnya kerdil rumput, kerdil hampa juga disebabkan oleh virus yang dibawa oleh hama wereng coklat. Gejala yang dapat diketahui jika penyakit padi ini menginfeksi adalah ketika daun padi menjadi bergerigi dan melintir. Biasanya daun akan berubah warna menjadi hijau tua.
Penyakit yang menyerang tanaman padi seringkali memberi pengaruh yang signifikan terhadap hasil panen. Beberapa kasus telah menunjukkan bahwa penyakit pada tanaman padi bisa mengakibatkan gagal panen dan kelaparan. Hal ini tentu saja memberikan dampak negatif bagi petani pada khususnya serta masyarakat pada umumnya. Penanggulangan penyakit telah banyak dilakukan dengan berbagai cara seperti penggunaan varietas tahan penyakit, pengolahan tanah, pemberian bahan organik, serta penggunaan pestisida. Beberapa penyakit yang sering menyerang budidaya tanaman padi adalah sebagai berikut.
1. Hawar daun bakteri (Bacterial leaf blight)
Hawar daun bakteri adalah penyakit padi yang sangat berbahaya. Dalam serangan tinggi, penyakit padi ini mampu menurunkan hasil panen hingga mencapai 36%. Biasanya serangan penyakit padi jenis ini terjadi pada saat musim hujan atau musim kemarau yang basah. Lahan sawah yang tergenang air serta pemupukan N dengan kadar tinggi juga berpengaruh besar terhadap peningkatan serangan penyakit ini.
Penyakit padi jenis ini menghasilkan dua gejala khas, yaitu kresek dan hawar. Kresek merupakan gejala penyakit pada tanaman padi yang berumur kurang dari 30 hari. Gejala yang dapat dikenali adalah ketika daun-daun padi berubah warna menjadi hijau kelabu, melipat, dan menggulung. Jika kondisi tanaman sudha parah, seluruh daunnya akan menggulung, layu, dan mati. Sedangkan hawar adalah gejala penyakit padi yang biasanya dijumpai ketika tanaman telah mencapai fase anakan hingga fase pemasakan. Gejalanya diawali dengan timbulnya bercak abu-abu kekuningan pada tepi daun. Selanjutnya, gejala akan meluas dan membentuk hawar yang mengakibatkan daun padi mengering.
2. Bakteri daun bergaris (Bacterial leaf streak)
Penyakit padi ini biasanya akan menjangkit pada bagian helai daun saja. Gejala yang dapat dikenali adalah adanya bercak sempit berwarna hijau gelap yang selanjutnya akan membesar, berwarna kuning, dan pembuluh daun akan tembus cahaya. Bakteri daun bergaris kemudian akan berkembang hingga membuat bercak pada daun semakin membesar dan berubah warna menjadi coklat. Pada varietas yang rentan terhadap penyakit padi jenis ini, tanaman akan mengering dan mati.
3. Blas (Blast)
Blas awalnya adalah penyakit padi yang hanya dijumpai pada padi gogo saja, tetapi kini juga banyak ditemukan menyerang padi sawah beririgasi. Penyebab penyakit padi ini adalah jamur pathogen Pyricularia grisae. Gejala yang ditimbulkan blas adalah blas daun dan blas leher. Blas daun adalah bercak coklat kehitaman berbentuk belah ketupat dengan pusat bercak berwarna putih. Sedangkan blas leher adalah penyakit padi berupa bercak coklat kehitaman pada pangkal leher yang menyebabkan leher malai tidak mampu menopang malai dan patah.
4. Hawar pelepah (Sheath blight)
Hawar pelepah adalah penyakit padi perusak pelepah. Penyakit padi satu ini menyebabkan padi mudah rebah sehingga akan mempengaruhi pertumbuhan tanaman dan hasil panen. Gejala awalnya berupa bercak berbentuk oval atau bulat berwarna putih pucat pada pelepah padi. Penyebab penyakit padi hawar pelepah adalah jamur Rhizoctonia solani.
5. Busuk batang (Stem rot)
Penyakit padi busuk batang merupakan penyakit yang menyerang bagian kanopi sehingga padi akan mudah rebah. Penyakit akibat jamur Magnaporthe salvinii dan Helminthosporium sigmoideum ini memiliki gejala awal bercak kehitaman pada sisi luar pelepah daun. Bercak tersebut kemudian akan membesar dan ketika cendawan menembus batang, padi akan menjadi lemah dan kemudian rebah.
6. Busuk pelapah (Sheath rot)
Penyakit padi busuk pelepah akan menginfeksi pelepah daun paling atas yang menutupi malai saat akhir fase pengisian. Gejala akibat penyakit padi busuk pelepah dapat dikenali dari munculnya noda bulat memanjang berwarna abu-abu di bagian tengah dan coklat di bagian pinggir.
7. Bercak coklat (Brown spot)
Bercak coklat merupakan jenis penyakit padi yang disebabkan oleh jamur Helmintosporium oryzae. Penyakit ini dapat menyebabkan penurunan kualitas gabah dan kematian pada tanaman muda. Pada tanaman padi dengan drainase yang buruk, penyakit padi bercak coklat akan lebih berbahaya. Sedangkan pada lahan subur dengan drainase yang baik, bercak coklat jarang sekali ditemui. Gejala yang mudah dikenali dari penyakit padi ini adalah munculnya bercak berwarna coklat berbentuk oval sebesar biji wijen pada permukaan daun, pelepah, ataupun pada gabah.
8. Bercak cercospora (Narrow brown leaf spot)
Seperti namanya, penyakit padi penyebab kerusakan parah pada budidaya padi ini disebabkan oleh jamur Cercospora oryzae. Gejala dapat dikenali dari munculnya warna coklat lurus sempit pada helaian daun.
9. Hawar daun jingga (Red stripe)
Dikenal juga dengan Red stripe, penyakit padi satu ini merupakan penyakit yang tergolong baru. Umumnya, hawar daun jingga menyerang daun padi dengan gejala awal muncul titik kecilberbentuk lurus berwarna jingga pada helaian daun. Akibat dari serangan penyakit padi jenis ini, gabah tidak terisi penuh bahkan hampa atau tidak terisi sama sekali.
Tungro merupakan penyakit padi dengan efek yang sangat merusak, khususnya jika padi sudah terinfeksi sejak awal pertumbuhan. Padi yang terkena serangan tungro akan menguning daunnya dan mengerdil.
11. Kerdil rumput (Grassy stunt)
Penyakit kerdil rumput yang menginfeksi padi akan membuat tanaman padi tumbuh kerdil hingga terlihat seperti rumput. Daun padi menjadi pendek, kaku, sempit, dan berwarna hijau pucat. Penyakit ini ditularkan oleh hama wereng coklat.
12. Kerdil hampa (Ragged stunt)
Seperti halnya kerdil rumput, kerdil hampa juga disebabkan oleh virus yang dibawa oleh hama wereng coklat. Gejala yang dapat diketahui jika penyakit padi ini menginfeksi adalah ketika daun padi menjadi bergerigi dan melintir. Biasanya daun akan berubah warna menjadi hijau tua.