Selasa, 08 Januari 2019
Padi merupakan salah satu dari tiga tanaman pangan yang paling banyak diproduksi di dunia. Produksinya terus meningkat setiap tahun dikarenakan permintaan stok beras di pasar dunia juga semakin tinggi. Sebagai tanaman penghasil beras yang kemudian diolah menjadi nasi, yaitu makanan pokok sebagian penduduk Asia dan Amerika Selatan, padi menjadi tanaman pangan yang produksinya benar-benar diperhatikan. Inovasi terus dilakukan untuk mendukung peningkatan produksi padi. Berbagai varietas baru padi diciptakan dan teknologi produksi pun juga dikembangkan.
1. Penggerek batang padi (Stem borer)
Penggerek batang padi merupakan salah satu jenis hama pada tanaman padi yang cukup penting. Keberadaannya seringkali menimbulkan kerusakan berat dan meyusutnya hasil panen. Hama padi ini dapat merusak pada semua fase tumbuh padi, baik itu pada saat fase pembibitan, fase anakan, maupun fase berbunga. Penggerek batang padi biasanya berkembang biak dengan pesat pada bulan Desember hingga Januari, saat curah hujan dan kelembaban udara sangat cocok untuk perkembangan jenis hama padi yang satu ini.
2. Wereng coklat (Brown planthopper)
Wereng coklat menjadi salah satu hama padi yang cukup membuat repot para petani. Hama padi ini menghisap cairan dari dalam jaringan pengangkut tanaman padi sehingga menimbulkan kerusakan pada hampir semua fase tumbuh. Serangan hama wereng coklat dapat dikenali dari menguning dan mengeringnya daun-daun padi dengan cepat.
3. Wereng hijau (Green leafhopper)
Sebagai hama padi, wereng hijau seringkali dijumpai pada tanaman padi yang dibudidayakan pada sawah irigasi teknis dan tadah hujan. Sedangkan pada tanaman padi gogo, hama padi ini hampir tidak pernah ditemukan.
wereng hijau merusak padi dengan menghisap cairan yang ada di dalam daun. Akibatnya, daun-daun padi akan berwarna kuning kemerahan yang mengakibatkan penurunan jumlah anakan dan melambatnya pertumbuhan padi. Hama wereng hijau tidak menyukai pelepah maupun bagian tengah daun padi.
4. Kepinding tanah (Black bug)
Kepinding tanah adalah jenis hama padi yang cukup sulit dikendalikan dengan pestisida. Oleh karena itu, hama padi ini seringkali menimbulkan kerugian besar pada produksi tanaman padi.
Kepinding tanah menyerang tanaman padi pada saat malam hari. Hama ini menghisap cairan dari dalam jaringan tanaman sehingga menyebabkan warna tanaman berubah menjadi coklat kemerahan atau kuning. Biasanya, jenis hama padi ini memilih menghisap cairan tanaman pada area buku batang, karena pada bagian inilah banyak terdapat cairan.
5. Walang sangit (Rice bug)
Jenis hama padi yang satu ini sangat sering dijumpai pada tanaman padi. Walang sangit biasanya merusak bulir padi pada fase pemasakan. Ketika tanaman melakukan proses pengisian pada gabah, walang sangit akan menghisapnya. Akibatnya, butir padi berubah warna, mengapur, dan tidak memiliki isi.
Walang sangit memiliki sistem pertahanan yang unik. Ketingga merasa terganggu, hama tanaman padi ini akan mengeluarkan bau yang sangat menyengat.
6. Tikus (Rat)
Hama pada tanaman tidak hanya dari jenis serangga saja, tetapi juga dari jenis mamalia. Tikus adalah hama padi yang sering menimbulkan kerusakan parah pada tanaman padi. Biasanya hama padi yang sering bersarang di tanggul dan pematang sawah ini akan menyerang padi pada saat malam hari. Kemampuannya berkembang biak dengan cepat merupakan ancaman besar bagi petani.
7. Ganjur (Gall midge)
Ganjur merupakan hama yang hanya menyerang pada musim-musim tertentu. Hama ini biasanya menyerang anakan padi sehingga anakan tersebut berbentuk seperti pentil atau daun bawang. Jika sudah terserang hama ini, anakan tidak akan mampu menghasilkan malai. Jenis hama padi ini aktif pada malam hari dan tertarik pada cahaya.
8. Hama putih palsu (Leaffolder)
Hama putih palsu sebenarnya bukan hama utama pada produksi padi. Tetapi kerusakan akibat hama ini akan menjadi begitu terasa saat mereka menyerang pada fase anakan maksimum dan fase pematangan mencapai lebih dari 50%. Larva hama tanaman padi ini memakan jaringan hijau daun dari dalam lipatan daun dan meninggalkan permukaan bawah daun yang berwarna putih.
9. Hama putih (Caseworm)
Seperti hama putih palsu, hama putih juga bukan merupakan hama utama tanaman padi. Namun demikian, pengendalian terhadap hama padi ini tetap diperlukan mengingat gangguan yang diakibatkannya dapat menimbulkan penurunan hasil panen.
10. Ulat grayak (Armyworm)
Dikenal juga dengan nama ulat tentara, hama tumbuhan padi ini menimbulkan kerusakan pada malam hari dan saat cuaca berawan. Ulat grayak akan memakan daun dari tepi hingga akhirnya menghabiskan seluruh permukaan daun kecuali tulang dan batangnya.
11. Ulat tanduk hijau (Green horned caterpillar)
Jenis hama yang satu ini tidak hanya menyerang padi, tetapi juga menyerang rumput-rumputan, tebu, dan sorgum. Ulat ini memiliki ciri-ciri berwarna hijau dan memiliki semacam antena atau tanduk pada bagian kepalanya. Seperti umumnya ulat, hama ini juga mengganggu pertumbuhan padi karena memakan bagian daun dari tanaman padi.
12. Ulat jengkal-palsu hijau (Green semilooper)
Hama padi jenis ini senang sekali memakan jaringan epidermis tanaman dan meninggalkan bagian bawah daun yang berwarna putih. Populasinya yang sudah cukup tinggi akan meningkat lagi selama musim hujan. Meski demikian, ulat jengkal-palsu hijau tidak menyebabkan penurunan hasil panen karena tanaman yang terserang hama ini mampu sembuh kembali.
13. Orong-orong (Mole cricket)
Orong-orong bukanlah hama yang menjadi masalah besar untuk budidaya padi. Hama ini dapat dikendalikan dengan menggenangi sawah dengan air. Sawah yang memiliki cukup air membuat orong-orong tidak akan mampu untuk memotong pangkal padi.
14. Lalat bibit (Rice whorl maggot)
Hama lalat bibit biasanya menyerang anakan padi yang baru dipindah ke sawah yang tergenang. Gejala serangan hama padi yang satu ini dapat dikenali dari bercak kuning di sepanjang tepi daun serta bentuk daun padi yang berubah, yaitu menggulung seperti daun pisang. Hama lalat bibit dapat dikendalikan dengna mengeringkan area persawahan.
15. Keong mas (Golden apple snail)
Keong mas menjadi hama yang sangat menjengkelkan bagi para petani. Hama ini menyenangi padi yang tergenang banyak air. Keong mas merusak padi dengan memerut jaringan tanaman kemudian memakannya. Hama padi bercangkang kuning ini mampu bertahan hidup tanpa air dengan bersembunyi di dalam tanah.
16. Burung (Bird)
Burung adalah hama padi dengan kemampuan berkembang biak cukup cepat. Burung akan memakan isi bulir-bulir padi sehingga mengakibatkan bulir-bulir padi menjadi kosong tak berisi. Maruta Satya Januari 08, 2019 Elebrary Indonesia
Jenis-jenis Hama pada Tanaman Padi
Posted by
Maruta Satya on Selasa, 08 Januari 2019
Padi merupakan salah satu dari tiga tanaman pangan yang paling banyak diproduksi di dunia. Produksinya terus meningkat setiap tahun dikarenakan permintaan stok beras di pasar dunia juga semakin tinggi. Sebagai tanaman penghasil beras yang kemudian diolah menjadi nasi, yaitu makanan pokok sebagian penduduk Asia dan Amerika Selatan, padi menjadi tanaman pangan yang produksinya benar-benar diperhatikan. Inovasi terus dilakukan untuk mendukung peningkatan produksi padi. Berbagai varietas baru padi diciptakan dan teknologi produksi pun juga dikembangkan.
Upaya-upaya peningkatan produksi padi selain mendapat faktor pendukung juga memiliki faktor penghambat yang diantaranya adalah faktor biotis berupa organisme pengganggu tanaman seperti hama. Hama merupakan perusak dan pengganggu tanaman yang cenderung merusak bagian tertentu pada tanaman, sehingga tanaman menjadi mati atau hidup tetapi tidak banyak memberikan hasil. Hama pada tanaman padi umumnya adalah dari golongan hewan. Berikut ini adalah jenis-jenis hama yang biasanya menyerang tanaman padi.
1. Penggerek batang padi (Stem borer)
Penggerek batang padi merupakan salah satu jenis hama pada tanaman padi yang cukup penting. Keberadaannya seringkali menimbulkan kerusakan berat dan meyusutnya hasil panen. Hama padi ini dapat merusak pada semua fase tumbuh padi, baik itu pada saat fase pembibitan, fase anakan, maupun fase berbunga. Penggerek batang padi biasanya berkembang biak dengan pesat pada bulan Desember hingga Januari, saat curah hujan dan kelembaban udara sangat cocok untuk perkembangan jenis hama padi yang satu ini.
2. Wereng coklat (Brown planthopper)
Wereng coklat menjadi salah satu hama padi yang cukup membuat repot para petani. Hama padi ini menghisap cairan dari dalam jaringan pengangkut tanaman padi sehingga menimbulkan kerusakan pada hampir semua fase tumbuh. Serangan hama wereng coklat dapat dikenali dari menguning dan mengeringnya daun-daun padi dengan cepat.
3. Wereng hijau (Green leafhopper)
Sebagai hama padi, wereng hijau seringkali dijumpai pada tanaman padi yang dibudidayakan pada sawah irigasi teknis dan tadah hujan. Sedangkan pada tanaman padi gogo, hama padi ini hampir tidak pernah ditemukan.
wereng hijau merusak padi dengan menghisap cairan yang ada di dalam daun. Akibatnya, daun-daun padi akan berwarna kuning kemerahan yang mengakibatkan penurunan jumlah anakan dan melambatnya pertumbuhan padi. Hama wereng hijau tidak menyukai pelepah maupun bagian tengah daun padi.
4. Kepinding tanah (Black bug)
Kepinding tanah adalah jenis hama padi yang cukup sulit dikendalikan dengan pestisida. Oleh karena itu, hama padi ini seringkali menimbulkan kerugian besar pada produksi tanaman padi.
Kepinding tanah menyerang tanaman padi pada saat malam hari. Hama ini menghisap cairan dari dalam jaringan tanaman sehingga menyebabkan warna tanaman berubah menjadi coklat kemerahan atau kuning. Biasanya, jenis hama padi ini memilih menghisap cairan tanaman pada area buku batang, karena pada bagian inilah banyak terdapat cairan.
5. Walang sangit (Rice bug)
Jenis hama padi yang satu ini sangat sering dijumpai pada tanaman padi. Walang sangit biasanya merusak bulir padi pada fase pemasakan. Ketika tanaman melakukan proses pengisian pada gabah, walang sangit akan menghisapnya. Akibatnya, butir padi berubah warna, mengapur, dan tidak memiliki isi.
Walang sangit memiliki sistem pertahanan yang unik. Ketingga merasa terganggu, hama tanaman padi ini akan mengeluarkan bau yang sangat menyengat.
6. Tikus (Rat)
Hama pada tanaman tidak hanya dari jenis serangga saja, tetapi juga dari jenis mamalia. Tikus adalah hama padi yang sering menimbulkan kerusakan parah pada tanaman padi. Biasanya hama padi yang sering bersarang di tanggul dan pematang sawah ini akan menyerang padi pada saat malam hari. Kemampuannya berkembang biak dengan cepat merupakan ancaman besar bagi petani.
7. Ganjur (Gall midge)
Ganjur merupakan hama yang hanya menyerang pada musim-musim tertentu. Hama ini biasanya menyerang anakan padi sehingga anakan tersebut berbentuk seperti pentil atau daun bawang. Jika sudah terserang hama ini, anakan tidak akan mampu menghasilkan malai. Jenis hama padi ini aktif pada malam hari dan tertarik pada cahaya.
8. Hama putih palsu (Leaffolder)
Hama putih palsu sebenarnya bukan hama utama pada produksi padi. Tetapi kerusakan akibat hama ini akan menjadi begitu terasa saat mereka menyerang pada fase anakan maksimum dan fase pematangan mencapai lebih dari 50%. Larva hama tanaman padi ini memakan jaringan hijau daun dari dalam lipatan daun dan meninggalkan permukaan bawah daun yang berwarna putih.
9. Hama putih (Caseworm)
Seperti hama putih palsu, hama putih juga bukan merupakan hama utama tanaman padi. Namun demikian, pengendalian terhadap hama padi ini tetap diperlukan mengingat gangguan yang diakibatkannya dapat menimbulkan penurunan hasil panen.
10. Ulat grayak (Armyworm)
Dikenal juga dengan nama ulat tentara, hama tumbuhan padi ini menimbulkan kerusakan pada malam hari dan saat cuaca berawan. Ulat grayak akan memakan daun dari tepi hingga akhirnya menghabiskan seluruh permukaan daun kecuali tulang dan batangnya.
11. Ulat tanduk hijau (Green horned caterpillar)
Jenis hama yang satu ini tidak hanya menyerang padi, tetapi juga menyerang rumput-rumputan, tebu, dan sorgum. Ulat ini memiliki ciri-ciri berwarna hijau dan memiliki semacam antena atau tanduk pada bagian kepalanya. Seperti umumnya ulat, hama ini juga mengganggu pertumbuhan padi karena memakan bagian daun dari tanaman padi.
12. Ulat jengkal-palsu hijau (Green semilooper)
Hama padi jenis ini senang sekali memakan jaringan epidermis tanaman dan meninggalkan bagian bawah daun yang berwarna putih. Populasinya yang sudah cukup tinggi akan meningkat lagi selama musim hujan. Meski demikian, ulat jengkal-palsu hijau tidak menyebabkan penurunan hasil panen karena tanaman yang terserang hama ini mampu sembuh kembali.
13. Orong-orong (Mole cricket)
Orong-orong bukanlah hama yang menjadi masalah besar untuk budidaya padi. Hama ini dapat dikendalikan dengan menggenangi sawah dengan air. Sawah yang memiliki cukup air membuat orong-orong tidak akan mampu untuk memotong pangkal padi.
14. Lalat bibit (Rice whorl maggot)
Hama lalat bibit biasanya menyerang anakan padi yang baru dipindah ke sawah yang tergenang. Gejala serangan hama padi yang satu ini dapat dikenali dari bercak kuning di sepanjang tepi daun serta bentuk daun padi yang berubah, yaitu menggulung seperti daun pisang. Hama lalat bibit dapat dikendalikan dengna mengeringkan area persawahan.
15. Keong mas (Golden apple snail)
Keong mas menjadi hama yang sangat menjengkelkan bagi para petani. Hama ini menyenangi padi yang tergenang banyak air. Keong mas merusak padi dengan memerut jaringan tanaman kemudian memakannya. Hama padi bercangkang kuning ini mampu bertahan hidup tanpa air dengan bersembunyi di dalam tanah.
16. Burung (Bird)
Burung adalah hama padi dengan kemampuan berkembang biak cukup cepat. Burung akan memakan isi bulir-bulir padi sehingga mengakibatkan bulir-bulir padi menjadi kosong tak berisi.
1. Penggerek batang padi (Stem borer)
Penggerek batang padi merupakan salah satu jenis hama pada tanaman padi yang cukup penting. Keberadaannya seringkali menimbulkan kerusakan berat dan meyusutnya hasil panen. Hama padi ini dapat merusak pada semua fase tumbuh padi, baik itu pada saat fase pembibitan, fase anakan, maupun fase berbunga. Penggerek batang padi biasanya berkembang biak dengan pesat pada bulan Desember hingga Januari, saat curah hujan dan kelembaban udara sangat cocok untuk perkembangan jenis hama padi yang satu ini.
2. Wereng coklat (Brown planthopper)
Wereng coklat menjadi salah satu hama padi yang cukup membuat repot para petani. Hama padi ini menghisap cairan dari dalam jaringan pengangkut tanaman padi sehingga menimbulkan kerusakan pada hampir semua fase tumbuh. Serangan hama wereng coklat dapat dikenali dari menguning dan mengeringnya daun-daun padi dengan cepat.
3. Wereng hijau (Green leafhopper)
Sebagai hama padi, wereng hijau seringkali dijumpai pada tanaman padi yang dibudidayakan pada sawah irigasi teknis dan tadah hujan. Sedangkan pada tanaman padi gogo, hama padi ini hampir tidak pernah ditemukan.
wereng hijau merusak padi dengan menghisap cairan yang ada di dalam daun. Akibatnya, daun-daun padi akan berwarna kuning kemerahan yang mengakibatkan penurunan jumlah anakan dan melambatnya pertumbuhan padi. Hama wereng hijau tidak menyukai pelepah maupun bagian tengah daun padi.
4. Kepinding tanah (Black bug)
Kepinding tanah adalah jenis hama padi yang cukup sulit dikendalikan dengan pestisida. Oleh karena itu, hama padi ini seringkali menimbulkan kerugian besar pada produksi tanaman padi.
Kepinding tanah menyerang tanaman padi pada saat malam hari. Hama ini menghisap cairan dari dalam jaringan tanaman sehingga menyebabkan warna tanaman berubah menjadi coklat kemerahan atau kuning. Biasanya, jenis hama padi ini memilih menghisap cairan tanaman pada area buku batang, karena pada bagian inilah banyak terdapat cairan.
5. Walang sangit (Rice bug)
Jenis hama padi yang satu ini sangat sering dijumpai pada tanaman padi. Walang sangit biasanya merusak bulir padi pada fase pemasakan. Ketika tanaman melakukan proses pengisian pada gabah, walang sangit akan menghisapnya. Akibatnya, butir padi berubah warna, mengapur, dan tidak memiliki isi.
Walang sangit memiliki sistem pertahanan yang unik. Ketingga merasa terganggu, hama tanaman padi ini akan mengeluarkan bau yang sangat menyengat.
6. Tikus (Rat)
Hama pada tanaman tidak hanya dari jenis serangga saja, tetapi juga dari jenis mamalia. Tikus adalah hama padi yang sering menimbulkan kerusakan parah pada tanaman padi. Biasanya hama padi yang sering bersarang di tanggul dan pematang sawah ini akan menyerang padi pada saat malam hari. Kemampuannya berkembang biak dengan cepat merupakan ancaman besar bagi petani.
7. Ganjur (Gall midge)
Ganjur merupakan hama yang hanya menyerang pada musim-musim tertentu. Hama ini biasanya menyerang anakan padi sehingga anakan tersebut berbentuk seperti pentil atau daun bawang. Jika sudah terserang hama ini, anakan tidak akan mampu menghasilkan malai. Jenis hama padi ini aktif pada malam hari dan tertarik pada cahaya.
8. Hama putih palsu (Leaffolder)
Hama putih palsu sebenarnya bukan hama utama pada produksi padi. Tetapi kerusakan akibat hama ini akan menjadi begitu terasa saat mereka menyerang pada fase anakan maksimum dan fase pematangan mencapai lebih dari 50%. Larva hama tanaman padi ini memakan jaringan hijau daun dari dalam lipatan daun dan meninggalkan permukaan bawah daun yang berwarna putih.
9. Hama putih (Caseworm)
Seperti hama putih palsu, hama putih juga bukan merupakan hama utama tanaman padi. Namun demikian, pengendalian terhadap hama padi ini tetap diperlukan mengingat gangguan yang diakibatkannya dapat menimbulkan penurunan hasil panen.
10. Ulat grayak (Armyworm)
Dikenal juga dengan nama ulat tentara, hama tumbuhan padi ini menimbulkan kerusakan pada malam hari dan saat cuaca berawan. Ulat grayak akan memakan daun dari tepi hingga akhirnya menghabiskan seluruh permukaan daun kecuali tulang dan batangnya.
11. Ulat tanduk hijau (Green horned caterpillar)
Jenis hama yang satu ini tidak hanya menyerang padi, tetapi juga menyerang rumput-rumputan, tebu, dan sorgum. Ulat ini memiliki ciri-ciri berwarna hijau dan memiliki semacam antena atau tanduk pada bagian kepalanya. Seperti umumnya ulat, hama ini juga mengganggu pertumbuhan padi karena memakan bagian daun dari tanaman padi.
12. Ulat jengkal-palsu hijau (Green semilooper)
Hama padi jenis ini senang sekali memakan jaringan epidermis tanaman dan meninggalkan bagian bawah daun yang berwarna putih. Populasinya yang sudah cukup tinggi akan meningkat lagi selama musim hujan. Meski demikian, ulat jengkal-palsu hijau tidak menyebabkan penurunan hasil panen karena tanaman yang terserang hama ini mampu sembuh kembali.
13. Orong-orong (Mole cricket)
Orong-orong bukanlah hama yang menjadi masalah besar untuk budidaya padi. Hama ini dapat dikendalikan dengan menggenangi sawah dengan air. Sawah yang memiliki cukup air membuat orong-orong tidak akan mampu untuk memotong pangkal padi.
14. Lalat bibit (Rice whorl maggot)
Hama lalat bibit biasanya menyerang anakan padi yang baru dipindah ke sawah yang tergenang. Gejala serangan hama padi yang satu ini dapat dikenali dari bercak kuning di sepanjang tepi daun serta bentuk daun padi yang berubah, yaitu menggulung seperti daun pisang. Hama lalat bibit dapat dikendalikan dengna mengeringkan area persawahan.
15. Keong mas (Golden apple snail)
Keong mas menjadi hama yang sangat menjengkelkan bagi para petani. Hama ini menyenangi padi yang tergenang banyak air. Keong mas merusak padi dengan memerut jaringan tanaman kemudian memakannya. Hama padi bercangkang kuning ini mampu bertahan hidup tanpa air dengan bersembunyi di dalam tanah.
16. Burung (Bird)
Burung adalah hama padi dengan kemampuan berkembang biak cukup cepat. Burung akan memakan isi bulir-bulir padi sehingga mengakibatkan bulir-bulir padi menjadi kosong tak berisi.