Senin, 25 Desember 2017
Berbicara mengenai kompisi bumi, tentu tidak akan melupakan tiga jenis batuan utama, yaitu batuan beku, batuan sedimen, dan batuan metmorf. Batuan beku yang juga dikenal sebagai igneus merupakan jenis batuan yang paling umum ditemui di permukaan bumi. Batuan beku membentuk sekitar 70% dari semua betuan yang ada di bumi sampai kedalaman 16 Km dari permukaan tanah. Batuan beku juga sangat penting, karena susunan mineral dan kimianya dapat digunakan sebagai bahan acuan untuk memperlajari komposisi, suhu, dan tekanan yang ada di dalam mantel bumi.
Tetapi sebelum berbicara lebih jauh mengenai batuan beku, tentu harus diketahui dulu apa yang dimaksud dengan batuan beku itu. Sehingga, akan lebih mudah memahami hal-hal penting lain seperti mengetahui jenis-jenis, tekstur, dan kompisi kimia batuan beku.
Apa yang Dimaksud dengan Batuan Beku?
Batuan beku adalah jenis batuan yang terbentuk saat batuan cair (magma) mendingin dan mengeras dengan atau tanpa proses kristalisasi, baik di bawah permukaan suatu batuan intrusif (plutonik) maupun di atas permukaan suatu batuan ekstrusif (vulkanik).
Proses Pembentukan Batuan Beku
Secara umum, proses terbentuknya batuan beku berasal dari cairan magma yang berasal dari dalam mantel bumi dengan suhu dan tekanan yang sangat tinggi. Magma yang mendapat dorongan dari gas dalam bumi keluar melalui saluran magma pada gunung berapi. Setelah magma mencapai permukaan bumi, suhunya akan menurun yang kemudian menjadi dingin dan keras dan membentuk batuan beku.
Jenis-jenis Batuan Beku
Batuan beku dapat dibedakan menjadi dua jenis, yaitu batuan beku intrusif dan batuan beku ekstrusif.
1. Batuan Beku Intrusif
Batuan beku Intrusif adalah batuan beku terbentuk saat magma mengalami pendinginan perlahan dari bawah permukaan bumi dan kemudian mengeras menjadi batu. Jenis batuan ini biasanya sangat keras dan bertekstru kasar.
Contoh batuan beku intrusif : batu gabbro dan batu granit.
2. Batuan Beku Ekstrusif
Batuan beku ekstrusif merupakan batuan beku yang terbentuk dari magma yang meleleh ke permukaan bumi akibat erupsi gunung berapi. Magma yang berada di permukaan tersebut mengalami pendinginan lebih cepat dan membentuk batuan beku bertekstur halus.
Contoh batuan beku ekstrusif : batu apung, batu basalt, dan batu obsidian.
Ciri-ciri Batuan Beku
Batuan beku memiliki ciri-ciri yang membedakannya dengan jenis batuan lainnya. Di antara ciri-ciri batuan beku adalah sebagai berikut :
1. Terbentuk dari batuan cair (magma)
2. Mengandung banyak gelembung udara yang terjebak di dalamnya
3. Tidak memiliki fosil
4. Sebagian besar batuan beku memiliki kandungan mineral
5. Strukturnya kasar
6. Bersifat asam
Contoh-contoh Batuan Beku
Ada lebih dari 700 jenis batuan beku yang diketahui dan sebagian besar terbentuk di bawah permukaan bumi, di mana kegiatan vulkanik sering terjadi. Berikut ini adalah beberapa contoh batuan beku.
1. Granit
Granit adalah batuan beku berwarna terang dan kasar. Granit mengandung tiga mineral utama termasuk feldspar, mika, dan kuarsa. Batu jenis ini sering digunakan dalam kegiatan konstruksi karena jumlahnya yang banyak dan kekuatannya yang dianggap bagus.
2. Gabbro
Gabbro adalah batuan beku yang memiliki warna gelap. Batu bertekstur kasar ini biasanya terdiri dari unsur mineral pyroxene, feldspar, dan kadang-kadang olivine.
3. Basalt
Basalt adalah betuan beku berwarna abu-abu tua dan padat. Batu ini adalah jenis batuan ekstrusif dan tersusun dari plagioklas dan piroksen. Basalt sering digunakan dalam proyek pembangunan dan kontruksi.
4. Diorite
Seperti gabbros dan granit, diorit juga memiliki struktur kasar. Merupakan batuan ekstrusif dan mengandung campuran mineral hornblende, pyroxene, feldspar, dan kuarsa.
5. Andesit
Andesit adalah batuan beku ekstrusif yang memiliki warna abu-abu dan berbutir halus. Mineral pembentuk andesit adalah plagioklas, biotit, piroksen, dan hornblede.
6. Obsidian
Obsidian adalah batuan beku berwarna gelap dan padat. Jenis batu ini terbentuk dari pendinginan lava yang cepat tanpa kristalisasi.
Selain beberapa batu tersebut, ada contoh batuan beku yang lain seperti pegmatit, batu apung, rhyolit, opal api, ignimbrit, dan scoria. Maruta Satya Desember 25, 2017 Elebrary Indonesia
Apa yang Dimaksud dengan Batuan Beku?
Posted by
Maruta Satya on Senin, 25 Desember 2017
Berbicara mengenai kompisi bumi, tentu tidak akan melupakan tiga jenis batuan utama, yaitu batuan beku, batuan sedimen, dan batuan metmorf. Batuan beku yang juga dikenal sebagai igneus merupakan jenis batuan yang paling umum ditemui di permukaan bumi. Batuan beku membentuk sekitar 70% dari semua betuan yang ada di bumi sampai kedalaman 16 Km dari permukaan tanah. Batuan beku juga sangat penting, karena susunan mineral dan kimianya dapat digunakan sebagai bahan acuan untuk memperlajari komposisi, suhu, dan tekanan yang ada di dalam mantel bumi.
Tetapi sebelum berbicara lebih jauh mengenai batuan beku, tentu harus diketahui dulu apa yang dimaksud dengan batuan beku itu. Sehingga, akan lebih mudah memahami hal-hal penting lain seperti mengetahui jenis-jenis, tekstur, dan kompisi kimia batuan beku.
Apa yang Dimaksud dengan Batuan Beku?
Batuan beku adalah jenis batuan yang terbentuk saat batuan cair (magma) mendingin dan mengeras dengan atau tanpa proses kristalisasi, baik di bawah permukaan suatu batuan intrusif (plutonik) maupun di atas permukaan suatu batuan ekstrusif (vulkanik).
Proses Pembentukan Batuan Beku
Secara umum, proses terbentuknya batuan beku berasal dari cairan magma yang berasal dari dalam mantel bumi dengan suhu dan tekanan yang sangat tinggi. Magma yang mendapat dorongan dari gas dalam bumi keluar melalui saluran magma pada gunung berapi. Setelah magma mencapai permukaan bumi, suhunya akan menurun yang kemudian menjadi dingin dan keras dan membentuk batuan beku.
Jenis-jenis Batuan Beku
Batuan beku dapat dibedakan menjadi dua jenis, yaitu batuan beku intrusif dan batuan beku ekstrusif.
1. Batuan Beku Intrusif
Batuan beku Intrusif adalah batuan beku terbentuk saat magma mengalami pendinginan perlahan dari bawah permukaan bumi dan kemudian mengeras menjadi batu. Jenis batuan ini biasanya sangat keras dan bertekstru kasar.
Contoh batuan beku intrusif : batu gabbro dan batu granit.
2. Batuan Beku Ekstrusif
Batuan beku ekstrusif merupakan batuan beku yang terbentuk dari magma yang meleleh ke permukaan bumi akibat erupsi gunung berapi. Magma yang berada di permukaan tersebut mengalami pendinginan lebih cepat dan membentuk batuan beku bertekstur halus.
Contoh batuan beku ekstrusif : batu apung, batu basalt, dan batu obsidian.
Ciri-ciri Batuan Beku
Batuan beku memiliki ciri-ciri yang membedakannya dengan jenis batuan lainnya. Di antara ciri-ciri batuan beku adalah sebagai berikut :
1. Terbentuk dari batuan cair (magma)
2. Mengandung banyak gelembung udara yang terjebak di dalamnya
3. Tidak memiliki fosil
4. Sebagian besar batuan beku memiliki kandungan mineral
5. Strukturnya kasar
6. Bersifat asam
Contoh-contoh Batuan Beku
Ada lebih dari 700 jenis batuan beku yang diketahui dan sebagian besar terbentuk di bawah permukaan bumi, di mana kegiatan vulkanik sering terjadi. Berikut ini adalah beberapa contoh batuan beku.
1. Granit
Granit adalah batuan beku berwarna terang dan kasar. Granit mengandung tiga mineral utama termasuk feldspar, mika, dan kuarsa. Batu jenis ini sering digunakan dalam kegiatan konstruksi karena jumlahnya yang banyak dan kekuatannya yang dianggap bagus.
2. Gabbro
Gabbro adalah batuan beku yang memiliki warna gelap. Batu bertekstur kasar ini biasanya terdiri dari unsur mineral pyroxene, feldspar, dan kadang-kadang olivine.
3. Basalt
Basalt adalah betuan beku berwarna abu-abu tua dan padat. Batu ini adalah jenis batuan ekstrusif dan tersusun dari plagioklas dan piroksen. Basalt sering digunakan dalam proyek pembangunan dan kontruksi.
4. Diorite
Seperti gabbros dan granit, diorit juga memiliki struktur kasar. Merupakan batuan ekstrusif dan mengandung campuran mineral hornblende, pyroxene, feldspar, dan kuarsa.
5. Andesit
Andesit adalah batuan beku ekstrusif yang memiliki warna abu-abu dan berbutir halus. Mineral pembentuk andesit adalah plagioklas, biotit, piroksen, dan hornblede.
6. Obsidian
Obsidian adalah batuan beku berwarna gelap dan padat. Jenis batu ini terbentuk dari pendinginan lava yang cepat tanpa kristalisasi.
Selain beberapa batu tersebut, ada contoh batuan beku yang lain seperti pegmatit, batu apung, rhyolit, opal api, ignimbrit, dan scoria.
Tetapi sebelum berbicara lebih jauh mengenai batuan beku, tentu harus diketahui dulu apa yang dimaksud dengan batuan beku itu. Sehingga, akan lebih mudah memahami hal-hal penting lain seperti mengetahui jenis-jenis, tekstur, dan kompisi kimia batuan beku.
Apa yang Dimaksud dengan Batuan Beku?
Batuan beku adalah jenis batuan yang terbentuk saat batuan cair (magma) mendingin dan mengeras dengan atau tanpa proses kristalisasi, baik di bawah permukaan suatu batuan intrusif (plutonik) maupun di atas permukaan suatu batuan ekstrusif (vulkanik).
Proses Pembentukan Batuan Beku
Secara umum, proses terbentuknya batuan beku berasal dari cairan magma yang berasal dari dalam mantel bumi dengan suhu dan tekanan yang sangat tinggi. Magma yang mendapat dorongan dari gas dalam bumi keluar melalui saluran magma pada gunung berapi. Setelah magma mencapai permukaan bumi, suhunya akan menurun yang kemudian menjadi dingin dan keras dan membentuk batuan beku.
Jenis-jenis Batuan Beku
Batuan beku dapat dibedakan menjadi dua jenis, yaitu batuan beku intrusif dan batuan beku ekstrusif.
1. Batuan Beku Intrusif
Batuan beku Intrusif adalah batuan beku terbentuk saat magma mengalami pendinginan perlahan dari bawah permukaan bumi dan kemudian mengeras menjadi batu. Jenis batuan ini biasanya sangat keras dan bertekstru kasar.
Contoh batuan beku intrusif : batu gabbro dan batu granit.
2. Batuan Beku Ekstrusif
Batuan beku ekstrusif merupakan batuan beku yang terbentuk dari magma yang meleleh ke permukaan bumi akibat erupsi gunung berapi. Magma yang berada di permukaan tersebut mengalami pendinginan lebih cepat dan membentuk batuan beku bertekstur halus.
Contoh batuan beku ekstrusif : batu apung, batu basalt, dan batu obsidian.
Ciri-ciri Batuan Beku
Batuan beku memiliki ciri-ciri yang membedakannya dengan jenis batuan lainnya. Di antara ciri-ciri batuan beku adalah sebagai berikut :
1. Terbentuk dari batuan cair (magma)
2. Mengandung banyak gelembung udara yang terjebak di dalamnya
3. Tidak memiliki fosil
4. Sebagian besar batuan beku memiliki kandungan mineral
5. Strukturnya kasar
6. Bersifat asam
Contoh-contoh Batuan Beku
Ada lebih dari 700 jenis batuan beku yang diketahui dan sebagian besar terbentuk di bawah permukaan bumi, di mana kegiatan vulkanik sering terjadi. Berikut ini adalah beberapa contoh batuan beku.
1. Granit
Granit adalah batuan beku berwarna terang dan kasar. Granit mengandung tiga mineral utama termasuk feldspar, mika, dan kuarsa. Batu jenis ini sering digunakan dalam kegiatan konstruksi karena jumlahnya yang banyak dan kekuatannya yang dianggap bagus.
2. Gabbro
Gabbro adalah batuan beku yang memiliki warna gelap. Batu bertekstur kasar ini biasanya terdiri dari unsur mineral pyroxene, feldspar, dan kadang-kadang olivine.
3. Basalt
Basalt adalah betuan beku berwarna abu-abu tua dan padat. Batu ini adalah jenis batuan ekstrusif dan tersusun dari plagioklas dan piroksen. Basalt sering digunakan dalam proyek pembangunan dan kontruksi.
4. Diorite
Seperti gabbros dan granit, diorit juga memiliki struktur kasar. Merupakan batuan ekstrusif dan mengandung campuran mineral hornblende, pyroxene, feldspar, dan kuarsa.
5. Andesit
Andesit adalah batuan beku ekstrusif yang memiliki warna abu-abu dan berbutir halus. Mineral pembentuk andesit adalah plagioklas, biotit, piroksen, dan hornblede.
6. Obsidian
Obsidian adalah batuan beku berwarna gelap dan padat. Jenis batu ini terbentuk dari pendinginan lava yang cepat tanpa kristalisasi.
Selain beberapa batu tersebut, ada contoh batuan beku yang lain seperti pegmatit, batu apung, rhyolit, opal api, ignimbrit, dan scoria.